Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
![Kondisi Terkini Proyek Sejuta Rumah. Kondisi Terkini Proyek Sejuta Rumah.](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Harus memprioritaskan penambahan anggaran untuk membenahi layanan transportasi umum. Sebab, akibat buruknya layanan tersebut di banyak daerah, telah menimbulkan kerugian besar. Salah satunya, banyak perumahan bersubsidi mangkrak.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, Pemerintah memang sudah menggelontorkan subsidi transportasi di dalam anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun, kata dia, subsidi untuk transportasi tersebut, jumlah anggarannya tidak besar dibandingkan kebutuhan.
Maka dari itu, menurut Djoko, menambah subsidi dalam Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk transportasi angkutan umum lebih memungkinkan.
Baca juga : ASDP Sterilisasi Area Pelabuhan Bakauheni
“Selain itu, Pemerintah dapat mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Dan subsidi itu pun hanya diperuntukkan bagi angkutan umum penumpang dan barang saja agar lebih tepat sasaran,” tegas Djoko kepada Rakyat Merdeka, Minggu (23/6/2024).
Ia menambahkan, Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembiayaan angkutan umum juga harus dapat dimasukkan dalam DIPA Kemenkeu.
“DAK ini nantinya dapat diberikan ke Pemerintah Daerah (Pemda) yang sudah membenahi angkutan umum dengan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah), namun masih kurang maksimal karena fiskal mereka rendah. Mereka bisa dibantu. Ya semacam stimulus nantinya,” kara Djoko.
Baca juga : Veddriq & Rajiah Raih Tiket Olimpiade Paris
Djoko mengingatkan, layanan angkutan umum yang buruk tidak hanya menyebabkan kemacetan lalu lintas, pencemaran udara, kecelakaan lalu lintas dan gangguan kesehatan saja. Namun bisa menyebabkan ekonomi biaya tinggi hingga potensi pelambatan pertumbuhan ekonomi.
Dia melihat, banyak proyek perumahan subsidi di daerah mangkrak akibat tidak ada layanan angkutan umum di lokasi sekitarnya.
“Kondisi tersebut menyebabkan calon pembeli enggan membeli rumah walau sudah mendapat subsidi dari Pemerintah,” kata Djoko
Baca juga : Aset Rusun Marunda Dijarah Oknum PJLP
Djoko menjelaskan, pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera yang terhubung jaringan jalan tol, telah membangkitkan bisnis angkutan umum antar provinsi. Sehingga kualitas dan pelayanan angkutan antar kota semakin baik, seperti adanya layanan sleeper bus, double decker bus, serta menjamurnya bisnis angkutan travel antar kota.
Sementara Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), angkutan perkotaan, lanjut Djoko, angkutan perdesaan di berbagai daerah makin terpuruk.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya