Dark/Light Mode

Emisi Rendah, Banyuwangi Layak Jadi Pintu Masuk Investor

Jumat, 20 Desember 2019 06:18 WIB
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas (tengah) bersama Pendiri Bumi Global Karbon, A Deni Daruri (ketiga kiri) pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-248 Kabupaten Banyuwangi pada Rabu (18/12). Pengurangan plastik dalam rangka penurunan emisi gas sangat signifikan di Banyuwangi
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas (tengah) bersama Pendiri Bumi Global Karbon, A Deni Daruri (ketiga kiri) pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-248 Kabupaten Banyuwangi pada Rabu (18/12). Pengurangan plastik dalam rangka penurunan emisi gas sangat signifikan di Banyuwangi

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyuwangi sukses menjadi pintu masuk bagi investor. Predikat ini layak didapat karena sudah memenuhi dua syarat yang harus diraih suatu daerah untuk mendapatkan predikat sustainabilty investor dunia. 

Yakni, pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) maksimal dan rencana aksi penurunan emisi gas rumah kaca. 

Pendiri Bumi Global Karbon, A Deni Daruri mengatakan, dalam 10 tahun, Banyuwangi sukses memenuhi 17 item syarat SDGs. Di antaranya, tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas hingga Kesetaraan gender. 

Baca juga : Mahfud: Mari Bangun Parpol, Jangan Jadi Tertuduh Maraknya Kasus Korupsi

“Sustainability kebijakan daerah Banyuwangi telah dijalankan dengan integrated semua sektor kehidupam masyarakat, sehingga menghasilkan sustainability community yang maksimal. Yang akhirnya mencapai sustainabilty modal sosial yang cukup tinggi dan jadi perhatian investor dunia untuk masuk ke Indonesia,” kata Deni di Jakarta, kemarin.

Selain itu, isu climate change atau perubahan iklim di Banyuwangi, juga sudah dilaksanakan dengan baik sehingga membuat investor makin mantap menanamkan modalnya. 

Deni mencontohkan, hotel-hotel di sana semua kamarnya tidak ada botol plastik air mineral, tapi setiap lorong ada 2-3 dispenser. 

Baca juga : Menkeu Kesal Ikut Tercoreng

“Penghuni kamar bisa mengam bil dengan membawa tempat minum yang sudah disiapkan dalam kamar ke dispenser tersebut. Banyak UKM yang sudah membuat daur ulang untuk pembungkus makanan dan anyaman bambu. Daur ulang ini untuk pengganti kantong plastik. Sehingga pengurangan plastik sangat signifikan di Banyuwangi,” ujarnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah menandatangani Paris Agreement yang sekarang menjadi Undang-undang No 16 Tahum 2016 tentang Paris Agreement Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah kaca (National Determined Con tribution/NDC) 2020-2030 sebesar 29 persen dalam negeri dan 41 persen bantuan luar negeri. 

Deni menyebut, Banyuwangi menjadi satu-satunya daerah yang bekerja sama dengan Yayasan Bumi Global Karbon, untuk menghitung baseline emisi gas rumah kaca (GRK). 

Baca juga : Ubah Pola Layanan, BKPM Bentuk Satgas Jemput Investor

Saat ini, untuk membuat rancangan aksi daerah penurunan aksi emisi gas rumah kaca (RAD-GRK), baik bersumber dari hutan, laut dan industri yang ada di Banyuwangi. 

“Dan, ini satu-satunya daerah yang punya RAD-GRK untuk menunjang National Determined Contribution (NDC) yang telah ditandatangani Presiden Jokowi di Paris Agreement. Dengan berjalannya kerja sama perhitungan carbon hutan, akan membuat Kabupaten Banyuwangi, menjadi satu-satunya daerah yang mencapai carbon neutral 2021 di Indonesia,” tegasnya.[NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.