Dark/Light Mode

Genjot Investasi dan Ekspor

Jokowi Ancam Copot Dubes Tak Berprestasi

Jumat, 10 Januari 2020 08:16 WIB
Presiden Jokowi saat rapat  kerja dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1). (Foto: Sekretariat Kabinet)
Presiden Jokowi saat rapat kerja dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1). (Foto: Sekretariat Kabinet)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja para duta besar (dubes) Indonesia mulai dievaluasi. Yang tidak berprestasi dalam investasi dan ekspor, terancam akan diganti.

Dalam rapat kerja dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, kemarin, Presiden Jokowi meminta seluruh dubes RI menjadi duta investasi dan ekspor.Langkah ini dilakukan untuk meningkatan investasi dan ekspor yang jadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi kita. 

Dubes juga ditugaskan untuk menjadi duta investasi yang mampu melakukan diplomasi ekonomi untuk meningkatkan hubungan dagang antara Indonesia dengan negara sahabat. Bila tidak berprestasi, Jokowi akan mencopot jabatan dubes tersebut. 

“Saya minta ke Menteri Luar Negeri, ada sebuah KPI (key performance index) yang jelas, yang terukur untuk dubes. Prestasi ini dihitung dari mana sih? Harus ada angka-angkanya,” kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan Re publik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Jokowi Minta Anies Gerak Cepat

Dicontohkan Jokowi, salah satu yang bisa dijadikan indikator dalam memberi penilaian bagi duta besar RI di luar negeri adalah besaran nilai ekspor Indonesia ke negara tempat para dubes bertugas. 

Apabila ekspor Indonesia ke negara itu tinggi, maka bisa menjadi nilai plus bagi si dubes. Sebaliknya, apabila ekspor Indonesia ke negara tersebut rendah, maka itu bisa menjadi salah satu indikator kinerja buruk seorang dubes. 

“Ekspor naik berapa untuk China, Amerika, Afrika per duta besar. Biar jelas yang berprestasi sama yang tidak, yang harus diganti dan tidak,” kata Jokowi tanpa menyebutkan siapa dubes yang ekspornya rendah itu. 

Agar ekspor dan investasi di negara sahabat bisa meningkat signifikan, Presiden menugaskan, para dubes meningkatkan diplomasi ekonomi dan bertugas sebagai duta investasi dan ekspor. 

Baca juga : Akan Evaluasi KPK, Jokowi: Agar Tidak Sporadis

Jokowi mengatakan, para dubes juga harus mengetahui bidang investasi apa yang saat ini dibutuhkan. Contohnya investasi di sektor yang berkaitan dengan barang substitusi impor. 

“Seperti produk petrokimia. Di Tanah Air sebanyak 85 persen petrokimia masih impor, sehingga jika ingin meningkatkan investasi maka disarankan mencari produk yang berkaitan dengan substitusi impor,” ujar Presiden. 

Selain itu, investasi di sektor energi juga masih butuh peningkatan signifikan, mengingat sampai saat ini Indonesia masih impor minyak dan gas (migas).“Jangan senang kita impor gas terus, atau impor minyak terus,” ujarnya. 

Terkait ekspor, Jokowi juga meminta dubes terus memperluas jaringan sambil melihat potensi pasar di setiap negara sahabat, agar barang-barang produksi Indonesia bisa masuk. 

Baca juga : BNI Hong Kong Promosikan Investasi dan Ekspor Indonesia

Dubes juga harus bisa membuka pasar baru, seperti negara kawasan Afrika, Asia Tengah, Asia Selatan, hingga Eropa Timur. 

“Intelijen marketing seperti ini yang diperlukan sehingga kita bisa masuk ke pasar-pasar di Afrika. Yang banyak itu produknya usaha kecil menengah bisa masuk ke sana, kenapa? Untuk urusan kualitas masih belum me miliki standar yang sangat ketat,” ujarnya. 

Selain itu, Jokowi berpesan agar dubes juga memamerkan capaian ekonomi nasional kepada negara-negara lain. Pasalnya, capaian ini bisa menjadi daya tarik bagi negara lain untuk berinvestasi ataupun meningkatkan hubungan dagang. 

“Duta besar harus menyuarakan bahwa pertumbuhan ekonomi kita dalam 15 tahun ke belakang ini di atas 5 terus, yang negara-negara lain nggak punya, naik turun naik turun. Kita stabil di atas 5 ini modal besar kita,” kata Jokowi. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.