Dark/Light Mode

Terbang Ke Uni Emirat Arab

Jokowi Teken 4 Proyek Kakap

Senin, 13 Januari 2020 08:56 WIB
Presiden Jokowi tiba di Abu Dhabi International Airport, Abu Dhabi, kemarin. Jokowi menempuh perjalanan kurang lebih 8 jam 15 menit dari Halim. (BPMI.2020)
Presiden Jokowi tiba di Abu Dhabi International Airport, Abu Dhabi, kemarin. Jokowi menempuh perjalanan kurang lebih 8 jam 15 menit dari Halim. (BPMI.2020)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi terbang ke Uni Emirat Arab (UEA). Kedatangannya untuk membahas soal investasi di berbagai sektor. 

Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman mengungkapkan, kunjungan kali ini bertujuan untuk memperluas kerja sama di bidang investasi. 

“Indonesia sebagai negara yang makin kuat dan maju, dengan situasi politik yang kondusif telah terpilih sebagai Most Preferred Emerging Market di tahun 2020,” katanya di Jakarta, kemarin. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kunjungan kerja luar negeri kepala negara tersebut dilakukan untuk menjemput investasi senilai 4 miliar dolar AS, atau Rp 54 triliun dari UEA. 

Baca juga : Terbang ke Abu Dhabi, Jokowi Akan Bertamu Putra Mahkota UEA

Dalam kunjungan tersebut, empat Memorandum of Understanding (MoU) investasi akan ditandatangani.Pertama, kerja sama proyek Kilang Balikpapan antara perusahaan minyak dan gas Mubadalah dengan PT Pertamina (Persero). 

Kedua, proyek Kilang Balongan yang akan dikerjakan Pertamina bersama dengan perusahaan asal UEA, Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc). Ketiga, kontrak kerja antara Enterprice Global Alumunium (EGA) dengan Indonesia Asahan Indonesia (Inalum). 

Keempat, proyek kerja antara PT PLN (Persero) dan Masdar untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di Waduk Cirata. Selain investasi di sektor energi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ada juga untuk membangun sejumlah properti dan membantu Indonesia mengelola lahan pertanian. 

Di bidang properti, Luhut mengatakan, UEA akan membangun Grand Mosque Abu Dhabi yang nantinya bakal menjadi Islamic Center di Solo, Jawa Tengah. Pembangunan itu dilakukan di atas lahan 2,5 hektare milik Pertamina.

Baca juga : Temani Ethes, Jokowi Mancing Kodok

Luhut mengatakan, desain masjid tersebut akan kelar dalam tiga bulan sejak kerja sama diteken. Sementara, Pertamina saat ini tengah melakukan proses relokasi bangunan SPBU yang semula berdiri di lahan tersebut. 

Di pertanian, UEA juga telah setuju menyuntikkan modal untuk pengelolaan lahan pertanian di Kalimantan Tengah seluas 100 ribu hektare. Lahan tersebut, ke depan bakal menjadi sentral penanaman buah-buahan tropis. 

Rencananya, kunjungan Presiden berlangsung 11-13 Januari 2020. Sementara, Ekonom CSIS Yose Rizal Damuri menyarankan Indonesia tidak terlalu mengandalkan aliran investasi dari UEA. 

Karena, investasi dari negara Timur Tengah kurang sesuai dengan investasi yang dibutuhkan di dalam negeri. Yose menilai, banyak investasi yang hanya mendatangkan uang tapi tanpa teknologi. 

Baca juga : Dites Paling Lama, Putra Jokowi Tak Dianakemaskan

“Yang kita butuhkan adalah yang punya teknologi dan produksi. Bukan hanya yang punya uang. Yang bisa kita jual adalah biaya produksi yang murah. Karena, kita tidak punya teknologi,” ujarnya. 

Sejauh ini, UAE belum memiliki rekam jejak investasi yang meyakinkan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi UEA di Indonesia pada semester I 2019 sebesar 46,3 juta dolar AS di 57 proyek. UEA hanya menempati urutan ke-20 di daftar negara penanam modal di Indonesia.[KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.