Dark/Light Mode

Perlancar Pengiriman Logistik, Operasi Truk ODOL Bakal Digelar Intensif

Senin, 24 Februari 2020 20:24 WIB
Anggota Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Unsur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Agita Widjajanto saat memberi sambutan di acara sosialisasi aksi keselamatan jalan tol SETUJU di Tol Kanci-Pejagan, Senin (24/2). (Foto: Danu Arifianto/Rakyat Merdeka)
Anggota Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Unsur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Agita Widjajanto saat memberi sambutan di acara sosialisasi aksi keselamatan jalan tol SETUJU di Tol Kanci-Pejagan, Senin (24/2). (Foto: Danu Arifianto/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) mengatakan, penegakan hukum kasus Truk Over Load Over Dimension (ODOL) di jalan tol akan diintensifkan sepanjang tahun ini.

Anggota Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Unsur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Agita Widjajanto mengatakan, operasi penertiban sebenarnya sudah dilakukan sejak awal 2020. Begitu pun kampanye Selamat Sampai Tujuan (SETUJU) yang masih berkaitan dengan fenomena ODOL yang telah digelar di seluruh Indonesia.

"Nah kalau sekarang ini kampanye kita yang kedua kali. Januari lalu kita buat di Tanjung Priok, sekarang di Tol Kanci-Pejagan. Bulan depan rencananya di Jabodetabek, hostnya Jasa Marga," kata Agita saat memberi sambutan di acara sosialisasi aksi keselamatan jalan tol SETUJU di Tol Kanci-Pejagan, Senin (24/2). 

Baca juga : Dubes Jepang Tak Sabar Kedatangan Lebih Banyak Pelajar Indonesia

Dia menegaskan, operasi penertiban dan kampanye tersebut akan terus dilakukan secara rutin sepanjang tahun ini. Mengingat, kedua kegiatan tersebut telah menjadi komitmen yang telah disepakati dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) 12 November 2019 oleh sejumlah instansi terkait. Baik itu BPJT, Direktur Bina Marga, Dirjen Perhubungan Darat, Kepolisian, dan Asosiasi Tol Indonesia.

"Jadi dengan adanya nota kesepahaman itu kita semua akan kompak menyelesaikan masalah di jalan tol yang salah satunya terkait ODOL. Apalagi kita semua tahu, selama ini banyak sekali kecelakaan yang fatalitasnya akibat kendaraan berat. Sekitar 60 persenan," ujarnya.

Selain itu, Agita menyebut, penertiban ODOL ini untuk memperlancar pengiriman logistik ke seluruh Indonesia. Sebab, selama ini akibat banyaknya truk ODOL yang melintas di jalan tol telah memperlambat kecepatan berkendara bagi pengguna jalan lain, dan sekaligus mengakibatkan biaya logistik menjadi lebih mahal bila dibandingkan negara lain.

Baca juga : Menperin Kaji Pemberian Diskon Listrik Bagi Industri

"Transport travel cost kita itu besarnya sampai 24 persen dari biaya jual barang. Untuk semen bisa sampai 30 persen. Ini jauh di atas Vietnam yang baru kemarin sore sudah bisa 20 persen. Malaysia 18 persen. Kalau Korea dan Jepang sudah delapan persen. Lalu bagaimana caranya kita mengejar ketertinggalan, salah satunya dengan menertibkan ODOL," ujarnya.

Di tempat sama, Kasubdit Pengawalan dan Patroli Jalan Raya Korlantas Polri Kombes Pol Bambang Sentot Widodo mengatakan bahwa fenomena ODOL memang menjadi penyumbang terbesar  dalam terjadinya kecelakaan di jalan tol. Ia pun menegaskan bahwa sejak awal tahun pihaknya telah banyak melakukan penindakan hukum dalam kasus tersebut.

"Tapi untuk saat ini penindakan hukum yang bisa kami lakukan sebatas pemberian tilang. Kami belum memiliki sarana untuk menurunkan barang sebelum truk melanjutkan perjalanan sesuai kapasitasnya," kata Bambang. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.