Dark/Light Mode

Inflasi Bahan Makanan Turun

Daya Beli Masyarakat Dipercaya Melonjak

Senin, 4 Februari 2019 07:56 WIB
Inflasi rendah membuat daya beli masyarakat dipercaya akan kembali meningkat. (Foto : istimewa)
Inflasi rendah membuat daya beli masyarakat dipercaya akan kembali meningkat. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaku usaha berharap upaya pemerintah untuk menurunkan inflasi bahan makanan terus ditingkatkan. Laju inflasi yang rendah berpengaruh pada peningkatan belanja masyarakat. Selama Tahun 2018 tingkat inflasi mampu ditahan oleh pemerintah. Capaian ini diharapkan bisa ditingkatkan di sepanjang tahun 2019.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Hubungan Internasional dan Investasi Shinta Widjaja Kamdani meyakini, rendahnya inflasi dipercaya bisa meningkatkan daya beli. “Ini mengindikasikan bagaimana kemampuan daya beli masyarakat yang terjaga,” katanya.

Menurutnya, inflasi yang rendah tahun lalu terjadi karena pemerintah mampu menjaga harga bahan kebutuhan pokok. Pihaknya berharap, langkah positif bisa lebih baik dari waktu ke waktu. Tujuannya agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

Baca juga : Politisi PDIP : Indonesia Butuh UU Etika Berbangsa & Bernegara

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta menilai pemerintah telah berhasil menjaga stabilitas harga bahan makanan guna menjaga daya beli masyarakat. “Terlihat dari capaian tingkat inflasi tahun ke tahun pada Januari 2019 sebesar 1,98 persen,” katanya.

Menurut Arif, tingkat inflasi bahan makanan terus membaik bisa dilihat dari tingkat inflasi tahun ke tahun per Januari sejak 2014 hingga 2019 yang terus menurun. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), Pada 2014 tingkat inflasi tahun ke tahun per Januari tercatat 11,43 persen. Selanjutnya, pada 2015 sebe- sar 8,24 persen. Setelahnya, sebesar 6,60 persen.

Selanjutnya pada 2017 menurun menjadi 4,11 persen. Pada 2018 tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 2,95 persen. Sedangkan pada 2019 menurun menjadi sebesar 1,98 persen. Data pada bulan Januari tahun ini menunjukkan kerja pemerintah yang positif dalam upaya menahan laju inflasi.

Baca juga : Pengamat : Pola Konsumsi Masyarakat Bergesar

“Jadi bisa dilihat betapa besarnya penurunan yang terjadi di tiap tahunnya dan secara year on year Januari 2019 merupakan yang terendah sejak 2014. Hal ini patut untuk diapresiasi,” ujarnya.

Arif menjelaskan, tingkat inflasi tahun ke tahun yang terus menurun didorong oleh berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah. Pertama, ialah produksi pangan yang terjaga baik dari hulu hingga hilir. Kedua, pembangunan infrastruktur yang masif sehingga membuat cost of logistic lebih murah.

Infrastruktur juga tidak hanya terbatas pada infrastruktur sipil, tapi juga pada infrastruktur pertanian untuk mendukung proses produksi. Yang terakhir ialah tata niaga yang lebih wajar dan sehat. “Kombinasi kebijakan tersebut membuahkan hasil dengan terkendalinya harga bahan pangan dan ini sangat patut untuk diapresiasi,” katanya.

Baca juga : Biaya Berobat Mahal, Rakyat Dilarang Sakit?

Oleh karena itu, apabila kebijakan tersebut terus digulirkan dan pemerintah tetap konsisten pada komitmennya untuk menjaga laju inflasi, maka tidak menutup kemungkinan, tingkat inflasi bahan makanan akan semakin baik ke depannya. Terlebih, capaian pengendalian harga bahan makanan sangat penting, mengingat harga pangan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemiskinan.

“Kita semua tahu bahwa pangan merupakan kebutuhan pokok utama semua masyarakat. Sehingga apabila harga bisa terken- dali, tentunya akan berpengaruh pada kehidupan rakyat secara luas dan daya beli masyarakat terjaga,” tegasnya. [JAR].

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :