Dark/Light Mode

Jalani Business Survival

AP II Prioritaskan Perlindungan Tenaga Kerja Lewat Tracing and Tracking Management System, Plus Dashboard Real Time

Sabtu, 11 April 2020 23:40 WIB
Jalani Business Survival AP II Prioritaskan Perlindungan Tenaga Kerja Lewat Tracing and Tracking Management System, Plus Dashboard Real Time

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menjalankan berbagai protokol untuk memastikan kesehatan personel di tengah pandemi global Covid-19.

Saat ini, perseroan telah menetapkan strategi mitigasi resiko dalam menghadapi Covid-19 yaitu Business Continuity Management, yang terdiri dari 3 fase: Business Survival, Business Recovery dan Business Sustainability.

Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, saat ini, perseroan tengah menjalani Business Survival yang didalamnya memiliki program Perlindungan Tenaga Kerja (Workforce Protection) dari Covid-19.

“Salah satu prioritas AP II saat ini adalah Workforce Protection, agar kami mampu menjalani fase Business Survival sehingga survive dalam menghadapi tantangan Covid-19. Setelah survive, maka AP II akan menuju ke Business Recovery dan kemudian masuk ke tahapan Business Sustainability,” ujar Muhammad Awaluddin.

Baca juga : Prudential Luncurin Produk Proteksi Kecelakaan Dan Covid-19

Program Workforce Protection juga bertujuan untuk menghadirkan operasional bandara yang nyaman dan sehat. Serta melindungi kesehatan seluruh pekerja, traveler, dan pengunjung bandara.

Operasional bandara sangat erat terkait dengan keberadaan personel operasional, yang turun langsung memastikan bekerjanya bandara.

Secara umum, terdapat dua kategori personel operasional yang berada di bawah operator bandara. Pertama, personel wajib (mandatory operation) untuk mendukung aspek keamanan dan keselamatan.

Kedua, personel yang bertugas menjaga aspek pelayanan dan pendukung operasi bandara (non mandatory operation).

Baca juga : Tangani Corona, Dexa Sumbang Chloroquine dan Azithromycin

Personel yang termasuk dalam kategori operasi mandatory adalah personel Aviation Security (Avsec), lalu Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dan Apron Movement Control (AMC).

Operator tidak dapat mengoperasikan bandara,  jika tidak terdapat personel operasi mandatory yang mencukupi.

Sedangkan personel yang bertugas menjaga aspek pelayanan antara lain meliputi Customer Service; Terminal Inspection Service (TIS); Electrical, Mechanical & Engineering dan lain sebagainya.

Jumlah personel operasional di 19 bandara mencapai sekitar 3.500 orang. Atau, sekitar 60 persen dari total karyawan organik AP II sebanyak 5.900 orang.

Baca juga : Dukung PSBB Jakarta, Baznas Bazis DKI Bikin Lagu Ayo Di Rumah

Awaluddin mengatakann sejumlah protokol sudah dijalankan dalam rangka program Workforce Protection. “Kami berupaya tetap membuat bandara sebagai tempat yang nyaman, aman dan sehat. Serta melindungi kesehatan pekerja, traveler dan pengunjung bandara. Oleh karena itu, AP II sudah menjalankan berbagai protokol di tengah penyebaran Covid-19," paparnya.

Protokol pencegahan yang sudah dijalankan perseroan antara lain terdiri dari penyesuaian pola dan jam operasional bandara. Sehingga, personel operasional dapat menerapkan konsep kerja dari rumah (work from home/WFH).

Selain itu, perseroan juga memiliki protokol kewaspadaan dan pengendalian Covid-19, yaitu Tracing & Tracking Management System berbasis teknologi informasi. Ini merupakan salah satu fitur di dalam aplikasi internal AP II, yakni iPerform.

“Tracing & Tracking Management System sebagai bentuk antisipatif, kewaspadaan dan pengendalian perseroan di tengah pandemi Covid-19. Supaya bandara-bandara dapat tetap beroperasi melayani akses transportasi udara nasional,” terang Awaluddin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.