Dark/Light Mode

Pemerintah Klaim Pelatihan Kartu Prakerja Tidak Mubazir

Senin, 20 April 2020 21:29 WIB
Panji Winanteya Ruky
Panji Winanteya Ruky

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky menegaskan, anggaran yang digunakan dalam pelatihan program kartu Prakerja tidak mubazir. 

Mengingat, dari total keseluruhan alokasi terhadap program Kartu Prakerja hanya sekitar 5 persen dari total anggaran yang diambil dari penanganan Covid-19 sebesar Rp 405 triliun.

Baca juga : Merasa Bernasib Sama, Ini Cara Ojol Bantu Pekerja Harian Lain

“Kartu Prakerja ini salah satu bagian dari program ini. Ada beberapa program masih desain, berjalan dan Prakerja yang jadi perhatian masyarakat. Anggarannya Rp 20 triliun kurang dari 5 persen dari total anggaran yang ditambah untuk respons pandemi," ujarnya dalam video conference di Jakarta, Senin (20/4).

Dia menjelaskan, program Kartu Prakerja sudah diubah fokusnya dan anggarannya untuk bantu masyarakat yang terdampak corona dalam hal meringankan beban hidup. Sementara program pelatihan diberikan agar masyarakat bisa mendapatkan bekal sebagai modal usaha.

Baca juga : PKS Bagikan 2.000 Paket Sembako Di Purbalingga

“Untuk Prakerja kami minta masyarakat ikut pelatihan yang sebenarnya dibutuhkan. Kami melihat, bahkan di riset ekonomi menunjukkan, saat ekonomi lesu dan masyarakat punya waktu lebih banyak terutama saat ini di rumah, justru ini saatnya bisa tingkatkan keterampilan, human capital sehingga bisa dijadikan sumber pendapatan baru yang tadinya belum ada keterampilan," jelas dia.

Di samping itu, Panji juga membantah, biaya pelatihan tersebut dipergunakan untuk membakar duit dan diberikan kepada platform digital. Sebab penerima manfaat dari biaya pelatihan tersebut adalah masyarakat penerima manfaat program Kartu Prakerja itu sendiri.

Baca juga : Ke Pemerintah, Pak JK Kasih Wejangan Keras

"Yang menerima bantuan itu adalah para peserta. Peserta beli dari lembaga pelatihan bukan platform digital. Mereka tidak nerima satu sen pun dari pemerintah. Peserta punya pilihan masing-masing. Justru yang akan transaksi dengan peserta adalah cost provider," tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.