Dark/Light Mode

New Normal Bakal Kerek Pendapatan Industri Pelayaran

Kamis, 25 Juni 2020 20:57 WIB
Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto. (Foto: KPJ/Rakyat Merdeka).
Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto. (Foto: KPJ/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia National Shipowners Association (INSA) pesimis new normal akan kembali mengerek pendapatan.

Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto menilai, industri pelayaran justru akan menurun karena aktivitas offshore dan curah kering yang terganggu Covid-19 hingga akhir tahun ini. "Pengusaha pelayaran cenderung memilih untuk wait and see karena dipenuhi ketidakpastian akibat tidak disiplinnya masyarakat dalam menghadapi Covid-19. Selain itu stimulus yang dijanjikan juga belum terealisasi menyeluruh," katanya dalam diskusi virtual Forwahub bertajuk 'INSA Menuju New Normal', Kamis (25/6).

Baca juga : Sambut New Normal, Ajaib Group Hadirkan Layanan Perdagangan Saham online

Carmelita memprediksi sampai akhir tahun tidak terjadi peningkatan angkutan yang signifikan. Karena, selain curah kering, angkutan batu bara yang biasa diserap di luar negeri cukup berat karena banyak pabrik yang tutup.

Volume batu bara yang biasanya diserap keluar negeri pun kini banyak bertumpuk di Indonedia jadi kelebihan suplai sehingga angkutannya pun tidak banyak. Di sisi lain, pabrik-pabrik juga belum mulai 100 persen beroperasi, angkutan ini curah kering, offshore masih sama sampai akhir tahun dan cenderung turun.

Baca juga : Trakindo Mudahkan Informasi Ke Pelanggan

"Sementara logistik kontainer saya masih melihat karena ini kebutuhan makan, bahan pokok logistik masih lebih baik dibandingkan dengan offshore atau curah," ujarnya.

Carmelita meminta agar masyarakat lebih meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Agar aktivitas ekonomi bis terus dibuka tanpa khawatir korban Covid-19 bertambah

Baca juga : Kurang Gizi Pada Balita Rentan Infeksi, Ini Penjelasan Ahli

"Ke depan, ini harusnya bisa dibuat teknologi yang mengenali siapa saja yang sakit atau terkena Covid-19 jadi bisa langsung di karantina Saat ini yang terjadi kami sendiri takut spending uang, pergi ke luar rumah," katanya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.