Dark/Light Mode

Ingin Jadi Bankir Syariah, Ini Resepnya...

Jumat, 17 Juli 2020 09:30 WIB
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo

RM.id  Rakyat Merdeka - PT BNI Syariah menggandeng Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Pertanian berbagi resep bagaimana meniti karir di dunia perbankan, khususnya di sektor keuangan syariah.

Dalam webinar bertajuk Seri 1 Professional Goes to Campuss Alumni Menyapa: Kiat Sukses Meniti Karir di Dunia Perbankan, Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo memberikan sedikit kiat dan pengalamannya.

Firman yang telah meniti karir di dunia perbankan selama 26 tahun ini menuturkan, setidaknya ada lima faktor yang harus disiapkan agar bisa sukses meniti karir di dunia perbankan.

Lima faktor ini di antaranya adalah integritas (amanah), kompetensi (fathanah), attitude (akhlakul kharimah), uniqueness (khaira ummah) dan kepemimpinan (uswatun hasanah).

Baca juga : Mantap! Ada Diskon Tambah Daya “Super Wow” Dari PLN, Ini Caranya...

"Berkarier di perbankan syariah tentu saja berbeda dengan berkarir di perbankan konvensional, dimana spiritual quotient menjadi penting, terutama penerapan nilai-nilai positif berlandaskan Al-Qur’an dan sunnah dalam bekerja,” katanya dalam webinar yang dihadiri 500 peserta ini di Jakarta, Kamis (16/7).

Dunia perbankan khususnya perbankan syariah dihadapkan dengan berbagai tantangan, salah satunya adalah masih rendahnya literasi dan inklusi keuangan syariah.

Saat ini indeks inklusi keuangan syariah berdasarkan data Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 9,10 persen dan indeks literasi keuangan syariah 2019 sebesar 8,93 persen.

“Tapi perbankan syariah memiliki potensi besar, didorong oleh besarnya populasi penduduk beragama muslim di Indonesia,” kata pria alumnus Fakultas Pertanian UGM ini.

Baca juga : Tak Ingin Jawa Barat Bernasib Kayak Korsel, Doni Monardo Warning Ridwan Kamil

Berdasarkan riset dari State of the Global Islamic Economy Report tahun 2019, industri halal masih menyimpan potensi besar yaitu sebesar 2,2 triliun dolar AS.

Potensi industri halal ini terdiri dari halal food, fashion, media, tourism, pharmacy, cosmetics dan umrah.

Dengan dukungan pemerintah dan regulator, industri perbankan syariah ke depannya diharapkan tumbuh secara eksponensial, sehingga meningkatkan perekonomian Indonesia.

Di kesempatan yang sama, BNI Syariah juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa berprestasi berupa beasiswa senilai total Rp 102 juta dari BNI Syariah kepada 17 mahasiswa Fakultas Pertanian UGM.

Baca juga : Tolong, Jangan Main Layangan di Sekitar Bandara, Ya..

Dengan beasiswa ini, BNI Syariah berharap dapat membantu mahasiswa dari yang terdampak turunnya kondisi ekonomi karena adanya pandemi Covid-19, sehingga bisa tetap melanjutkan Pendidikan di UGM dan kelak menjadi generasi muda yang cemerlang dan membanggakan keluarga, almamater, serta bangsa dan negara.

Firman menyebut, kerja sama BNI Syariah dan UGM sudah terjalin lama. Beberapa kerja sama bisnis yang telah dilakukan adalah terkait kebutuhan jasa produk dan layanan Hasanah di antaranya Tabungan Haji dan Umroh, BNI iB Griya Hasanah, serta Griya Swakarya.

Selain itu ada pula Penerbitan Kartu Pembiayaan bekerjasama dengan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada-Magister Manajemen (KAFEGAMA-MM). [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.