Dark/Light Mode

Empat Faktor Yang Bikin Daya Saing Indonesia Melorot

Jumat, 17 Juli 2020 12:11 WIB
Konferensi pers secara daring soal tingkat kinerja perekonomian Indonesia/Ist
Konferensi pers secara daring soal tingkat kinerja perekonomian Indonesia/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Berdasarkan penilaian International Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Yearbook (WCY) 2020 terdapat empat faktor utama yang membuat daya saing Indonesia merosot. Yakni kinerja perekonomian, efisiensi pemerintahan, efisiensi bisnis, dan infrastruktur.

Managing Director Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI) Toto Pranoto mengatakan, Indonesia mengalami penurunan peringkat pada keempat komponen utama tersebut.

"Peringkat kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2020 berada pada posisi 26, sedikit menurun dibandingkan tahun 2019 di posisi 25," kata Toto saat konferensi pers secara daring, Kamis (16/7).

Baca juga : Imbas Corona, 400 Karyawan Garuda Indonesia Pensiun Dini

Peringkat efisiensi pemerintahan juga mengalami penurunan dari 25 pada 2019 menjadi 31 pada 2020. Peringkat infrastruktur Indonesia juga beranjak dari posisi 53 di tahun 2019 menjadi posisi 55 pada 2020. Di sisi lain, komponen yang mengalami penurunan paling drastis adalah efisiensi bisnis yang menurun dari peringkat 20 di tahun 2019 menjadi 31 pada 2020.

Sementara itu, Koordinator Riset IMD WCY Willem Makaliwe menjelaskan, aspek yang menjadi kekuatan pada komponen kinerja perekonomian yakni pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), kestabilan harga bahan bakar, dan pertumbuhan investasi.

Pada komponen efisiensi pemerintahan, aspek yang menjadi faktor kekuatan meliputi penerimaan pajak, peningkatan jaminan sosial.

Baca juga : Erdogan Cuekin Kecaman Internasional

"Pada komponen efisiensi bisnis, faktor yang menjadi kekuatan adalah pada biaya upah pegawai/karyawan yang cukup kompetitif, remunerasi professional, serta akses pada layanan keuangan," ujar Willem.

Dan penilaian komponen Infrastruktur faktor yang menjadi kekuatan adalah di komponen biaya telekomunikasi seluler dan rasio pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Diketahui, berdasarkan penilaian International Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2020, peringkat daya saing Indonesia turun ke posisi 40 dari 63 negara.

Baca juga : Kemajuan Penelitian Vaksin Bikin Rupiah Kinclong Pagi Ini

"Hasil penilaian peringkat daya saing menempatkan Indonesia pada posisi ke 40 dari total 63 negara yang dipilih menurut hasil World Competitiveness Yearbook (WCY) 2020," kata Group Head of Research Division LM FEB UI Bayuadi Wibowo.

Posisi peringkat Indonesia di 2020 sedikit mengalami penurunan dari posisi sebelumnya tahun 2019 yaitu di peringkat 32. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.