Dark/Light Mode

Kuota Cuma 800 Ribu Orang

Kartu Prakerja Sasar 2,1 Juta Korban PHK

Senin, 10 Agustus 2020 06:10 WIB
Meko Perekonomian,  Airlangga Hartarto
Meko Perekonomian, Airlangga Hartarto

RM.id  Rakyat Merdeka - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) semakin mengerikan. Saat ini, ada sekitar 2,1 juta orang di PHK akibat Covid-19 dan ketidakpastian ekonomi global. 

Untuk menekan jumlah PHK, program kartu prakerja terus dioptimalkan di masa pandemi. Pemerintah kembali membuka pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 4 sejak Sabtu (7/8) lalu. 

Kuota peserta mencapai 800 ribu orang yang mendaftar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Meko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, Kartu Prakerja jadi salah satu strategi pemerintah menyediakan akses peningkatan skill bagi masyarakat sehingga makin mudah memiliki pekerjaan. 

“Dengan skill yang meningkat, diharapkan jumlah pengangguran akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bisa menurun. Target peserta di gelombang empat ini kita tingkatkan menjadi 800 ribu orang” ujar Airlangga. 

Baca juga : Program Kartu Prakerja Kudu Ditangani Kementerian Teknis

Ia melanjutkan, dengan peningkatan kapasitas peserta di gelombang keempat ini diharapkan jumlah karyawan yang di-PHK dapat berkurang secara drastis. 

“Sehingga mereka yang ter-PHK selama pandemi diharapkan bisa kembali bekerja dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ucap Airlangga. 

Pendaftaran kartu Pra Kerja dibuka melalui situs prakerja. go.id. Pendaftaran dibuka Sabtu siang ini pukul 12.00 WIB dengan kuota 800 ribu orang. 

Besarnya insentif yang diberikan pada peserta Kartu Pra Kerja gelombang 4 ini tetap sama, seperti sebelumnya yakni Rp 3.550.000. 

Baca juga : Dompet Dhuafa Bidik Salurkan 30 Ribu Kambing Dan 1.000 Sapi Kurban

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin menambahkan, sebanyak 2,1 juta pekerja yang dirumahkan akibat virus corona dan menjadi korban PHK bakal menjadi prioritas dalam penerimaan program Kartu Prakerja gelombang keempat ini. 

Dikatakannya, jumlah korban PHK dan dirumahkan yang telah diverifikasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan meningkat. Dari sebelumnya berjumlah 1,7 juta orang, per akhir Juni naik menjadi 2,1 juta orang. 

“Kartu Prakerja diprioritaskan bagi yang terdampak pandemi dan belum menerima bansos. Data yang kami terima dari yang awalnya 1,7 juta orang dirumahkan dan jadi korban PHK, saat ini meningkat jadi 2,1 juta orang. Ini yang akan jadi prioritas,” kata Rudy. 

Ia melanjutkan, 80 persen peserta yang terjaring dalam Kartu Prakerja diutamakan berasal dari 2,1 juta orang yang terdampak corona. 

Baca juga : DPR Desak Anggaran Kartu Pra Kerja Diaudit

“Kami bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan penerima adalah pihak-pihak yang terdata dalam prioritas,” tegasnya. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.