Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Airlangga Berusaha Menenangkan
Resesi Bukan Kiamat Ya
Minggu, 30 Agustus 2020 06:44 WIB
Sebelumnya
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, pemerintah tak akan mengibarkan bendera putih. Meskipun diakuinya, resesi ekonomi sudah di depan mata. Setidaknya sebelum kuartal III-2020 ini berakhir. “Jangan menyerah dulu, kan masih ada 1 setengah bulan, jadi kita upayakan,” ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/8).
Menurut Sri Mulyani, konsumsi masyarakat yang menjadi motor roda ekonomi masih bisa diharapkan. Apalagi masyarakat sudah mulai beraktivitas di era new normal. “Kalau konsumsi bisa meningkat dengan orang mulai kegiatannya. Tadi kalau dilihat dari mobility index-nya sudah meningkat, tapi bagaimana mobility index-nya bisa diterjemahkan menjadi kegiatan ekonomi seperti konsumsi dan investasi, itu menjadi tantangan kita semua,” tuturnya.
Baca juga : Dituntut Forum Pengusaha Sawit, MA Menangkan Bupati Karolin
Meski begitu, Sri Mulyani menilai catatan ekonomi RI yang -5,32 persen masih jauh lebih baik dari negara lain yang ekonominya terkontraksi minus hingga double digit. Dengan catatan itu, maka ekonomi RI masih lebih mudah untuk kembali ke tren pertumbuhan positif. “Namun tetap kita waspadanya itu faktor yang mendukung pemulihan itu. Melalui budget pemerintah, ya masyarakat, ya investasi, jadi kita tetap akan berkomunikasi mengenai hal itu,” tutupnya.
Bagaimana kata ekonom? Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah sependapat dengan Airlangga. Dia memprediksi, pertumbuhan ekonomi di kuartal III akan lebih baik dari kuartal II. “Tetapi tetap akan negatif. Mungkin di kisaran, minus 3 persen,” ulasnya, saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.
Baca juga : KAMI Tegaskan Tak Akan Ganti Kulit Jadi Parpol
Piter menilai, pandemi Covid-19 sebagai biang keroknya. Selama pandemi ini terus berlangsung, menurutnya, resesi suatu kenormalan baru. Sebab, hampir mustahil menghindari resesi selama kasus penularan Covid-19 terus meningkat.
Catatan Piter, negara yang pertumbuhan ekonominya sudah positif merupakan negara yang berhasil menaklukan pandemi. “Lebih baik sekarang pemerintah fokus pada penanggulangan wabah, menyelamatkan masyarakat, dan dunia usaha dari kebangkrutan. Perekonomian akan pulih dengan sendirinya jika wabah sudah berlalu,” tukasnya. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya