Dark/Light Mode

Dipengaruhi Aktivitas Manufaktur AS, Rupiah Dibuka Loyo

Rabu, 2 September 2020 09:43 WIB
Rupiah loyo (Kantun: Mice)
Rupiah loyo (Kantun: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini (Rabu, 2/9) nilai tukar rupiah dibuka Rp 14.605 per dolar AS atau merosot 0,22 persen dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp 14.572 per dolar AS. Namun, rupiah tidak sendirian. Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. 

Yen Jepang melemah 0,05 persen, won Korea Selatan melemah 0,28 persen, peso Filipina turun 0,25 persen, dan yuan China juga melemah 0,05 persen. Selanjutnya, ringgit Malaysia melemah 0,18 persen, baht Thailand melemah 0,29 persen, dan dolar Singapura melemah 0,08 persen.

Kekuatan rupiah terhadap dolar AS kemungkinan masih akan mendapatkan sentimen negatif dari indikasi data manufaktur AS. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar regional terlihat tertekan terhadap dolar AS.

Baca juga : Terus-terusan Dihantui Covid, Rupiah Loyo

Penguatan dolar ini dipicu membaiknya data indeks aktivitas manufaktur AS bulan Agustus yang dirilis semalam. "Sentimen ini bisa turut menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar hari ini, ditambah faktor deflasi dalam negeri bulan Agustus yang mengindikasikan daya beli masyarakat belum membaik," kata Ariston, di Jakarta, Rabu (2/9).

Namun, di sisi lain, sikap The Fed yang melonggar bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu jauh. "Potensi kisaran rupiah hari ini di Rp 14.500 hingga Rp 14.700," jelasnya.

Itu juga ditambah dengan pelaku pasar khawatir dengan peningkatan ketegangan antara AS dan China, dipicu dialog ekonomi bilateral dengan Taiwan. “Ini sebuah langkah yang pasti akan membuat marah Beijing, karena China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri," katanya.

Baca juga : Tips Aman Aktifitas di Luar Rumah

Sementara, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini, nilai tukar rupiah akan terus membaik di 2021. Rupiah diproyeksi berada di kisaran Rp 13.900-14.700 dolar AS di 2021. Hal ini sejalan dengan proyeksi pemerintah dalam RUU APBN tahun anggaran 2021 yakni sebesar Rp 14.600 per dolar AS. 

"Rata-rata nilai tukar rupiah sekitar Rp 14.600 per dolar AS. Angka ini masih sejalan dengan perkiraan BI," imbuhnya saat raker dengan Badan Anggaran DPR, Selasa (1/9).

Perry mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia di 2021 akan membaik dibandingkan 2020. BI juga mengeluarkan proyeksi BI atas pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 4,8-5,8 persen di 2021. "Itu cukup realistis," ucapnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.