Dark/Light Mode

Butuh Investasi Rp 100 Triliun

PUPR Siapkan 8 Ruas Jalan Tol Baru Untuk Pemulihan Ekonomi

Sabtu, 12 September 2020 10:10 WIB
Desain 8 ruas Tol Baru Penghubung Kawasan dan Pusat Strategis Pulau Jawa dan Bali.
Desain 8 ruas Tol Baru Penghubung Kawasan dan Pusat Strategis Pulau Jawa dan Bali.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan membangun 8 ruas tol baru untuk menghubungkan kawasan kawasan strategis dan pusat pusat pertumbuhan di Pulau Jawa dan Bali pada akhir tahun 2020 hingga awal 2021. 

“Pembangunan tol baru itu sesuai visi pembangunan lima tahun ke depan (2020 – 2024) Presiden Jokowi. Tujuannya, untuk menggairahkan investasi produktif melalui pembangunan infrastruktur konektivitas,” ungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, baru-baru ini. 

Delapan ruas tol itu memiliki total panjang 374 kilometer (km) ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 100 triliun. 

Baca juga : PUPR Bangun 8 Ruas Jalan Tol Baru Untuk Pemulihan Ekonomi

Proyek dselapan ruas tol itu yakni Tol Solo-Yogyakarta-Nyia Kulon Progo 96,57 km, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan 60,1 km, Tol Kertajari-Cipali 3,6 km, Tol North-South Link Bandung 14,2 km, Harbour Road Tanjung Priok-Pluit 8,9 km, Tol Jogja-Bawen 75,83 km, Tol Gilimanuk-Mengwi 95,22 km dan Tol KediriKertosono 20,3 km. Pria jebolan UGM ini menuturkan, dengan dibangunnya Jalan Tol Solo-Yogyakarta Nyia Kulon Progo diyakini memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan perekonomian masyarakat pada segitiga emas sektor pariwisata adalah Joglosemar (Yogyakarta, Solo Semarang). 

”Masyarakat telah menunggu-nunggu tol ini. Saya harap Joglosemar dapat menjadi segitiga emas yang bertumpu pada pengembangan potensi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur dan Prambanan,” kata Basuki. 

Di samping itu, lanjut Basuki, pembangunan tol ini dapat meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, mengembangkan wilayah yang dilalui jalan tol, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga : 2021, PUPR Fokuskan Anggaran Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi

“Saya minta dengan meneken perjanjian pengusahaan jalan tol ini, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) segera memulai proses konstruksi, sehingga jalan tol ini dapat beroperasi penuh di tahun 2023,” pintah Basuki. 

Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa infrastruktur adalah salah satu tumpuan ekonomi Indonesia. 

“Tugas Pak Basuki selaku Jenderal Infrastruktur bukan pekerjaan mudah. Infrastruktur salah satu tumpuan perekonomian yang menyerap banyak tenaga kerja, termasuk produk-produk dalam negeri. Dengan kerja sama yang baik saya yakin target pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi dapat kita capai,” ujarnya. 

Baca juga : Tak Terserap, Kemenperin Realokasi Rp 84 M Untuk Pemulihan Ekonomi

Untuk diketahui, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Nyia Kulon Progo sepanjang 96,57 km memiliki tiga seksi. Seksi 1 (JC Kartasura – SS Prambanan) sepanjang 35,64 km, seksi 2 (SS Prambanan – SS Sleman) sepanjang 22,36 km, dan seksi 3 (SS Sleman – SS Kulonprogo) sepanjang 38,57. Adapun nilai investasi dari pembangunan tol tersebut sebesar Rp 26,6 triliun. 

Jalan tol ini nantinya akan menghubungkan Ibu kota Provinsi DIY dengan Kota Solo, sehingga akses menuju destinasi pariwisata nasional, seperti Candi Prambanan menjadi lebih mudah. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.