Dark/Light Mode

Dinilai Tak Penuhi Standar Pelayanan Minimal

YLKI: Tarif Tol Sedyatmo Nggak Layak Dinaikkan

Selasa, 5 Maret 2019 11:54 WIB
Jalan Tol Sedyatmo, yang merupakan akses menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (Foto: Istimewa)
Jalan Tol Sedyatmo, yang merupakan akses menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Jasa Marga (Persero) semula berencana menaikkan tarif ruas Tol Sedyatmo atau Tol Bandara, sebesar Rp 500 terhitung 14 Februari 2019. Namun hal tersebut dibatalkan.

PT Jasa Marga selaku operator tol Sedyatmo, diminta oleh Kementerian PUPR dan BPJT, untuk mensosialisasikan terlebih dahulu, sebelum kenaikan tarif dieksekusi. Yang jelas, saat ini, PT Jasa Marga telah mengantongi legalisasi kenaikan tarif Tol Sedyatmo tersebut.

Baca juga : Alhamdulillah, Biaya Haji Tahun Ini Nggak Naik

Anjuran sosialisasi sebelum pemberlakuan kenaikan tarif itu, dikritisi Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Menurutnya, yang urgent untuk Tol Sedyatmo bukanlah sosialisasi kenaikan tarifnya. Tetapi, bagaimana keandalan ruas jalan tol tersebut.

"Secara empirik, Jalan Tol Sedyatmo tidak pantas lagi disebut sebagai Tol Bandara. Boleh jadi, Tol Sedyatmo semula memang didedikasikan untuk akses ke bandara. Tetapi saat ini, secara empirik sudah runtuh," ujar Tulus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/3).

Baca juga : Sidang Tak Kunjung Digelar, Ratna Nggak Doyan Makan

Tulus menjelaskan, hal yang membuat Tol Sedyatmo tak pantas disebut Tol Bandara antara lain adalah tidak semua trafik yang melintasi tol Sedyatmo, menuju ke bandara. Banyak juga  yang ke luar bandara, seperti ke Cengkareng, Rawabokor, dan sekitarnya. Bahkan, ada juga yang ke Tangerang.

"Mix traffic inilah yang menyebabkan akses ke bandara sering terganggu, dan mengakibatkan kemacetan. Karena terhambat exit tol di sekitar tol Sedyatmo," terang Tulus.

Baca juga : BI: Tangkap Peluang Investasi Industri

Ia juga menilai, tata ruang dan tata guna lahan di sekitar Tol Sedyatmo sangat buruk, dengan banyaknya apartemen dan perumahan baru, hotel, mal, dan sebagainya. Sehingga, memberikan dampak yang kurang baik terhadap keandalan Tol Sedyatmo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.