Dark/Light Mode

Dirut KCN Sebut Keuntungan Tol Laut Bisa Turunkan Biaya Logistik 25 Persen

Jumat, 2 Oktober 2020 22:09 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) Widodo Setiadi menilai program tol laut yang dijalankan pemerintah bisa menurunkan biaya logistik hingga 25 persen. 

Alasannya, menurut Widodo, selama ini banyak orang mengandalkan angkutan darat untuk logisitik. 

Padahal, angkutan darat mulai dari infrastruktur hingga muatan sangat terbatas. Sehingga, angkutan laut bisa menjadi pilihan alternatif, terlebih lagi Indonesia kebanyakan kepulauan. 

Baca juga : Dirut PT CMIT Dituntut 7 Tahun Penjara dan Bayar Uang Pengganti Rp 60 Miliar

"Contoh, kalau truk itu sebesar-besarnya berapa ton, paling 45 ton. Itu pun jalannya rusak. Jadi sebenarnya potensi yang terbesar itu dari laut. Laut pakai kapal mau ukuran berapa, 10.000 ton, 3.000 ton, bahkan 50 ribu ton, atau super tanker minyak 300 ribu ton. Selama infrastrukturnya memadai. Tapi kalau nggak, kapal nggak bisa sandar," ujar Widodo, Jumat (2/10).

Menurut Widodo, adanya tol laut juga momentum memperbaiki infrastruktur dan menghadirkan investasi. Dengan adanya tol laut, mau tak mau pelabuhan di daerah pelosok dikembangkan, sehingga bisa menyandarkan kapal yang bermuatan besar. 

Selain itu, dengan biaya logistik yang murah bakal membuat investor tertarik berinvestasi di Indonesia. 

Baca juga : Yuk, Ikutan Anugerah Jurnalistik Pertamina

"Apalagi pandemi Covid, kalau bicara ekonomi logistiknya harus jalan. Nggak mungkin jalan kalau nggak ada infrastrukturnya. Dan nggak mungkin swasta bangun harus pemerintah dulu, baru turunannya pengusaha, BUMN, swasta," urai dia. 

Dalam hal ini, Widodo menambahkan, KCN juga mengambil peran dalam program tol laut ini. Sebab, dengan adanya dermaga yang dikelola KCN, proses bongkar muatan barang curah bisa dikerjakan.

“Kalau dari Kemenhub, tugasnya KCN kan mendukung Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Tanjung Priok itu kan internasional, tak boleh dua jenis barang untuk kegiatan. Contoh Tanjung priok dikhususkan barang kontainer, tak boleh barang curah. Nah, barang curahnya di KCN," tukas dia.

Baca juga : DPR Sebut Peran PT Pos Strategi dalam Ekosistem Logistik Nasional

Diketahui, KCN sedang melakukan pembangunan dermaga atau Pier 2 dan Pier 3 Pelabuhan Marunda. 

Jika Pier 1, 2 dan 3 rampung dibangun, maka KCN bisa melakukan dwelling time di Tanjung Priok dari 6 hari menjadi 2,8 hari. 

Secara tahunan, pelabuhan yang dikelola KCN bisa menampung kapasitas kapal dan aktivitasnya sebesar 35 juta ton sampai 40 juta ton. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.