Dark/Light Mode

Jajaki Kerja Sama Health Tourism Dengan Inggris

Erick: Orang Indonesia Tak Usah Berobat Ke Singapura

Jumat, 16 Oktober 2020 06:01 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir menjajaki kerja sama perekonomian dengan pemerintah Inggris. Salah satunya, pengembangan health tourism.

Dia menginginkan fasilitas dan layanan kesehatan di Tanah Air bisa menyaingi Singapura. Erick mengungkapkan, pihaknya telah berjumpa dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dan otoritas yang terlibat dalam Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Dibeberkannya, dalam pertemuan baru-baru ini, pihaknya menyampaikan minatnya bekerja sama mengembangkan health tourism. Menurutnya, kini health tourism, telah menjadi salah satu penggerak perekonomian di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga : Rusia Lirik Kerja Sama Sektor Energi Dengan Indonesia

“Untuk mengembangkan itu, bisa dilakukan di Bali atau Sumatera. Kami ingin memastikan Indonesia menjadi pemain di kelas regional untuk industri kesehatan,” ujar Erick, melalui konferensi pers virtual, Rabu malam (14/10).

Dengan hadirnya kegiatan wisata itu, Erick berharap ke depannya orang-orang Indonesia yang selama ini banyak berobat ke Singapura, beralih ke negeri sendiri. Karena, fasilitas dan layanan kesehatan di Indonesia sama dengan di Singapura.

Selain sektor kesehatan, Erick menyampaikan, pihaknya melakukan penjajakan kerja sama di bidang energi terbarukan. Dia menuturkan, Indonesia merupakan produsen dan eksportir nikel dunia.

Baca juga : Shin Tae-yong Sampaikan Perkembangan Timnas U-19 Indonesia dari Kroasia

Pihaknya ingin meningkatkan value chain nikel dengan membangun industri baterai lithium di dalam negeri. Dengan begitu, keuntungan yang didapat Indonesia akan meningkat.

Ia menyebutkan, sejauh ini ada dua produsen electric vehicle (EV) battery untuk kendaraan listrik yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Yaitu, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China. Dan, LG Chem Ltd asal Korea Selatan.

Kedua perusahaan tersebut mengisyaratkan akan bergabung dengan proyek investasi senilai 20 miliar dolar AS (Amerika Serikat) atau sekitar Rp 294 triliun, untuk pengembangan rantai pasokan nikel di Tanah Air.

Baca juga : Ini Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia U-19 di Kroasia

“Ini sebuah angin segar. Indonesia yang memiliki kekayaan tambang berlimpah untuk melakukan hilirisasi industri minerba (mineral dan batu bara), langsung mendapat respons bagus dari investor asing,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.