Dark/Light Mode

Kerek Industri Tenun Dan Batik

Kemenperin Fasilitasi IKM Ikut Pameran Adiwastra Nusantara

Rabu, 13 Maret 2019 14:52 WIB
dari kanan, Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Kerajinan, dan Industri Aneka E. Ratna Utarinungrum, Ketua Pelaksana Pameran Adiwastra Nusantara Yantie Airlangga, Penggagas Pameran Adiwastra Nusantra Edith Ratna, Presiden Direktur Esmod Maya Dewi Hartarto, dan moderator di Jakarta, Rabu (13/3). (foto: DIT)
dari kanan, Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Kerajinan, dan Industri Aneka E. Ratna Utarinungrum, Ketua Pelaksana Pameran Adiwastra Nusantara Yantie Airlangga, Penggagas Pameran Adiwastra Nusantra Edith Ratna, Presiden Direktur Esmod Maya Dewi Hartarto, dan moderator di Jakarta, Rabu (13/3). (foto: DIT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri tenun dan batik memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi agar lebih berdaya saing di pasar domestik dan internasional. Salah satunya melalui fasilitasi keikutsertaan pada pameran Adiwastra Nusantara 2019.

Pada pagelaran kali ini, Kemenperin memberikan fasilitasi booth pameran untuk 36 industri batik dan tenun. 20 booth dari Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) dan 16 dari Direktorat Jenderal Industri Kimia Farmasi  dan Tekstil (IKFT)

“Adiwastra Nusantara adalah pameran kain terbesar di Indonesia yang telah diselenggarakan setiap tahun sejak 2008 di Jakarta. Dalam kurun 11 tahun penyelenggaraannya, pameran Adiwastra Nusantara telah terbukti turut berperan serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan gairah pasar kain adati dan memberikan dampak ekonomi yang positif,” ujar Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Kemenperin E. Ratna Utarianingrum di sela konferensi pers Pameran Adiwastra Nusantara 2019 di Jakarta, Rabu (13/3).

Baca juga : Jokowi Usulkan Bakso Jadi Makanan Kuliner Khas Nusantara

Menurut dia, sebagian besar pembuat kain tenun dan batik adalah industri kecil dan menengah yang tersebar di sentra-sentra industri. Sentra industri batik sebanyak 101 sentra, dengan jumlah unit usaha 3.782 unit dan menyerap 15.055 orang tenaga kerja. Sentra industri batik sebagian besar berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta dan Jawa Barat.

Sedangkan untuk IKM tenun, Ratna mengatakan, terdapat sebanyak 368 sentra dengan jumlah 14.618 unit usaha dan menyerap 57.972 orang tenaga kerja. Hampir setiap provinsi memiliki wastra tenun, baik yang dibuat dengan alat tenun gedogan maupun ATBM. Untuk itu, dia menyambut baik penyelenggaraan Pameran Adiwastra Nusantara tahun 2019. 

“Ajang ini merupakan momen yang baik dalam upaya meningkatkan jangkauan pasar IKM tenun dan batik yang lebih luas,” ujarnya.

Baca juga : Kemenperin Pacu Perluasan Kawasan Industri Makassar

Diharapkan dengan ikut pameran ini menjadi ajang promosi bagi industri tenun dan tekstil. Ekspor pun bisa lebih tinggi lagi dibandingkan tahun lalu. Pada 2018 nilai ekspor kain tenun ikat mencapai 976 ribu dolar AS, sementara ekspor batik senilai 52,4 juta dolar AS.

Ketua Panitia Adiwastra Nusantara 2019 Yantie Airlangga mengatakan, pameran Adiwastra Nusantara ke 12 tahun 2019 ini mengusung tema Wastra Adati Generasi Digital. Pameran akan diselenggarakan pada 20 – 24 maret 2019 di Hall A dan B Jakarta Convention Center dengan diikuti 413 stand peserta dari seluruh Indonesia.

Menurut sia, pameran ini ditargetkan dihadiri lebih dari 40.000 orang dari seluruh Indonesia dengan nilai penjualan Rp 45 – Rp 50 miliar. Minat masyarakat terhadap kain adati terus meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk busana, interior maupun kebutuhan lainnya.

Baca juga : Tiba 11.15, Tersangka Diteriaki Warga Nangka

Kecenderungan ini kian meningkat sejak Unesco menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda dari Indonesia tahun 2009 yang lalu. “Tren ke arah nuansa etnik atau tradisi serta gaya hidup kembali ke alam yang banyak dianut para generasi muda, telah turut mendongkrak pemakaian kain adati, baik batik, tenun maupun jumputan atau sasirangan.” ungkapnya. 

Berbagai rangkaian acara juga digelar pada Pameran Adiwastra Nusantara di panggung harian seperti talkshow, fashion show, peluncuran buku Batik Saudagaran karya Hartono Sumarsono, serta demonstrasi  dari berbagai pendukung acara. “Adiwastra Nusantara 2019 kali ini kami kemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga akan lebih meriah dan menarik bagi pengunjung” tambah Yantie. [DIT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.