Dark/Light Mode

Lindungi Industri Nasional

Himki Minta Keran Impor Furnitur Dibatasi

Selasa, 12 Maret 2019 20:11 WIB
Pembeli sedang melihat produk kerajinan dan furnitur di Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2019. (foto: Ist)
Pembeli sedang melihat produk kerajinan dan furnitur di Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2019. (foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) meminta bantuan pemerintah untuk meningkatkan bisnisnya. Salah satu caranya dengan membatasi impor furnitur dan kerajinan.

Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Soenoto mengatakan, kekayaan alam dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah di Indonesia merupakan modal yang bagus untuk menciptakan produk furnitur dan kerajinan yang berkualitas. Produk-produk Indonesia memiliki desain dan kreasi yang khas yang tidak ditemukan di negara manapun. 

Menurut dia, nyaris semua bahan baku di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk membuat furnitur dan kerajinan, salah satunya adalah rotan. Potensi rotan di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. 

Baca juga : Jam Terbang James Garner Ditambah

"Kelebihan ini harus dimanfaatkan menjadi energi untuk menghadirkan produk berkualitas dan menciptakan lapangan kerja baru," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/3).
 
Selain kekayaan sumber daya alam dan manusia, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendorong kemajuan industri furnitur dan kerajinan. Tanpa regulasi yang tepat sulit bagi pelaku industri untuk berkembang. 

Soenoto menjelaskan bahwa pemerintah selama ini telah banyak berperan dalam mendorong kemajuan industri furnitur dan kerajinan. Namun pemerintah harus lebih aktif memberikan kesempatan bagi pelaku industri furnitur dan kerajinan Indonesia untuk mendapatkan bantuan modal dan perluasan pasar karena impor furnitur dan kerajinan masih mendominasi. 

Pemerintah diharapkan membuat kebijakan baru supaya keran impor dibatasi demi menyelamatkan produk furnitur dan kerajinan Indonesia. Ditambahkan Soenoto, pemerintah juga diharapkan bisa memberikan subsidi bagi pelaku industri furnitur dan kerajinan Indonesia. 

Baca juga : JK Minta KB Dilanjutkan

"Salah satu subsidi yang dibutuhkan adalah terkait mesin-mesin produksi yang masih harus diimpor," ujarnya. 

Menurut Soenoto, pelaku industri furnitur dan kerajinan di Indonesia adalah pengusaha kecil yang masih membutuhkan bantuan pemerintah untuk bisa bersaing secara global dengan produksi yang lebih banyak dan berkualitas tinggi.
 
Selain regulasi yang tepat sasaran, pelaku industri furnitur dan kerajinan di Indonesia dituntut untuk membuat desain produk yang lebih unik demi menarik investor atau pembeli. Saat ini buyers domestik dan luar negeri sangat kritis dalam memilih produk sehingga pelaku industri harus lebih kreatif. 

“Kita wajib mengikuti tren yang berkembang di dunia, bahkan harus dapat menciptakan desain yang unik dan menciptakan tren tersebut,” ujar Soenoto.

Baca juga : Dorong Industri Komponen, Pemerintah Tebar Insentif

Untuk diketahui, pameran furnitur dan kerajinan terbesar di Indonesia dan kawasan regional, Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2019 tengah berlangung. Lebih dari 500 peserta yang berpartisipasi di IFEX 2019. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.