Dark/Light Mode

Sumpah Pemuda 2020

Satu Laut yang Menyatukan Indonesia

Rabu, 28 Oktober 2020 10:02 WIB
Pelabuhan Benoa Denpasar Bali membuktikan kesiapannya menjadi salah satu pelabuhan wisata unggulan di Indonesia. Dua unit cruise atau kapal pesiar bersandar sekaligus di pelabuhan. Ini merupakan bukti kesiapan Pelabuhan Benoa dalam menjadi pintu kedatangan wisatawan asing di Bali dari laut. (Foto: Humas Pelindo 3)
Pelabuhan Benoa Denpasar Bali membuktikan kesiapannya menjadi salah satu pelabuhan wisata unggulan di Indonesia. Dua unit cruise atau kapal pesiar bersandar sekaligus di pelabuhan. Ini merupakan bukti kesiapan Pelabuhan Benoa dalam menjadi pintu kedatangan wisatawan asing di Bali dari laut. (Foto: Humas Pelindo 3)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober diperingati pula oleh Pelindo 3. Perusahaan yang membawahkan 43 pelabuhan di 7 provinsi itu, tidak cuma memperingatinya sebagai sumpah setia pada satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.

Tapi juga pada satu tekad dan upaya menjadikan pelabuhan sebagai pintu-pintu gerbang bagi laut yang menyatukan Indonesia.

Pidato Bung Karno dalam sidang di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945, memberi satu ketegasan yang tak terbantahkan. Satu pondasi yang mustahil diganggu gugat.

Baca juga : Bupati Maluku Tenggara Komit Terus Bangun Perbatasan

Bahwa Indonesia berdiri tidak untuk satu suku, agama, adat bahkan kelas ekonomi tertentu. Tetapi untuk semua. Keragaman memang bisa menjadi kekuatan.

Sejarah juga mencatat bahwa karena keragaman pula negara-negara besar tak tahan dengan godaan disintegrasi. Apalagi di era di mana produksi disinformasi tak terbendung, seruan perpecahan ditiupkan dari sudut-sudut gelap yang kerap tak terdeteksi.

Khusus untuk Indonesia, tidak hanya keragaman kemanusiaan yang menjadi tantangan. Tapi juga jarak. Dengan gugusan pulau-pulau yang dipisahkan lautan, maka jarak juga bisa jadi bibit perpecahan. Sebab, karena jarak pula akhirnya muncul kesenjangan yang bisa menjadi pintu pembuka perpecahan.

Baca juga : Kemenperin: Bonus Demografi Peluang Bangun Industri

Di Indonesia sendiri, ada 3.089 pelabuhan. Sebanyak 2.052 pelabuhan adalah terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS). Porsi besar lainnya, yakni 934 pelabuhan, dikelola oleh perusahaan lain non Pelindo. Pelindo baru mengelola sebagian kecil di antaranya, yakni 103 pelabuhan. Itupun terbagi dalam empat wilayah.

Yakni, sebanyak 25 pelabuhan dikelola Pelindo 1 (Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, dan Kepulauan Riau), 12 pelabuhan dikelola Pelindo 2 (Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat).

Sedangkan untuk Pelindo 3 sebanyak 43 pelabuhan, meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca juga : Menag Susun Prokes Bagi Jamaah Umroh

Untuk Pelindo 4, ada 23 pelabuhan yang dikelola, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.