Dark/Light Mode

Manjain Indonesia Di Perdagangan

Amerika Bikin China Kelojotan

Senin, 2 November 2020 07:07 WIB
Barang ekspor/Ilustrasi (Foto: Antara)
Barang ekspor/Ilustrasi (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar juga memberi penjelasan mengenai ini. Dia menyebut, Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang mendapat fasilitas GSP. "Tanpa ada pengurangan atau pemotongan dibandingkan sebelum review dilakukan," ujarnya, dalam konferensi pers virtual, kemarin.

Dengan fasilitas GSP ini, daya saing produk ekspor Indonesia ke pasar AS akan meningkat. Sebab, ketika ekspor negara lain ke AS dikenakan tarif, Indonesia tidak. Hal ini sekaligus akan menjadi daya tarik investor untuk bikin usaha di Indonesia. "Ini membuka kesempatan investasi yang lebih besar lagi di Indonesia bagi mereka yang ingin memanfaatkan GSP ke Amerika Serikat," tambahnya.

Baca juga : PSSI Jangan Lepas Tangan

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tengah membidik negosiasi baru setelah pemberian fasilitas GSP. Yakni Limited Trade Deal (LTD) atau Kesepakatan Perdagangan Secara Terbatas antara Indonesia dan AS. Cakupan kerja sama LTD meliputi perdagangan, investasi, informasi, komunikasi, dan teknologi. "Diharapkan dapat membantu mendongkrak perdagangan dua arah Indonesia dan AS hingga mencapai 60 miliar dolar AS pada tahun 2024," kata Luhut, seperti dilansir Antara, kemarin.

Pengamat politik internasional Arya Sandhiyudha melihat, mudahnya AS mengabulkan salah satu permintaan Indonesia itu tidak terlepas dari meningkatnya eskalasi persaingan AS-China. "Kesepakatan ekonomi itu akan sangat membantu AS menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis di Asia Pasifik," kata peraih Doktor bidang Ilmu Politik dan Hubungan Internasional, Istanbul Turki itu, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Mau Perpanjang SIM Di Jakarta? Datang Aja Ke Tempat Ini

Apakah kedekatan AS-Indonesia ini bakal bikin China jengkel dan kelojotan? Arya menduga, iya. Apalagi, selama ini China dan AS terlibat perang dagang. Barang China yang diekspor ke AS dikenakan tarif yang begitu tinggi.

Meski mendapat fasilitas istimewa itu, dia mengimbau agar Indonesia tetap konsisten pada sikap politik bebas aktif. Tujuannya, agar tidak bisa diintervensi negara mana pun. Selain itu, agar hubungan baik dengan negara lain tetap terjaga. "Hubungan baik dengan negara sahabat harus dijaga," pungkas jebolan FISIP Universitas Indonesia itu. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.