Dark/Light Mode

Premium Mau Dihapus 2021

Fakta Apa Hoaks Ya?

Minggu, 15 November 2020 06:58 WIB
Petugas SPBU Pertamina melayani pembeli BBM Premium (Foto: Istimewa)
Petugas SPBU Pertamina melayani pembeli BBM Premium (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada kabar kurang baik untuk masyarakat di Pulau Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Katanya, BBM (bahan bakar minyak) jenis Premium akan dihapus pada 2021. Kabar ini bikin kaget banyak orang, termasuk warga dunia maya. Banyak pertanyaan, ini fakta atau hoaks? 

Kabar ini pertama kali disampaikan justru bukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atau Pertamina, BUMN yang selama ini memang ditugaskan mengurus BBM. Yang pertama ngomong adalah Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), MR Karliansyah. 

Karliansyah mengaku mendapat kabar dari salah seorang direktur di PT Pertamina (Persero), pekan lalu. Menurut orang Pertamina itu, kata Karliansyah, BBM jenis Premium akan dihapuskan mulai awal tahun 2021. Tapi penghapusan itu hanya untuk Jamali. “Kemudian menyusul kota-kota lainnya di Indonesia,” kata Karlie dalam webinar yang digelar Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Jumat, (12/11). 

Baca juga : PPP Mau Cari Ketum Partai Apa Pemodal Sih

Karli mengaku pada 7 April 2017, KLHK telah menerbitkan Peraturan Menteri tentang Baku Mutu Emisi Gas Buangan Kendaraan Bermotor Baru untuk Kategori M, N, dan O. Beleid itu menurunkan kadar maksimal sulfur di bensin dan solar, dari 500 ppm menjadi 50 ppm. Namun, keberhasilan ini sangat bergantung dari penyedia BBM bermutu baik di masyarakat. 

Sayangnya, upaya itu tidak berhasil. BBM ramah lingkungan masih kalah saing dengan premium dan pertalite. Padahal RON keduanya itu hanya di bawah 91. “Premium yang memiliki angka RON 88 masih mendominasi 55 persen penjualan bensin. Sedangkan Pertalite yang memiliki RON 90 menempati 33 persen penjualan,” ungkapnya. 

Menurut Karli, BBM ramah lingkungan memang lebih mahal. Ini menjadi kendala Pertamina, sehingga penjualan BBM ramah lingkungan lebih sepi pembeli. Padahal untuk kendaraan yang digunakan saat ini, teknologinya sudah tidak sesuai dengan premium, pertalite, dan solar. “Ini merupakan tantangan yang harus kita hadapi bersama,” tandasnya. 

Baca juga : Amerika Kasih Lampu Hijau, Fakta Apa Hoaks

Benarkah pernyataan KLHK? Pertamina tidak menjawab lugas. Pjs VP Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari hanya bilang, keputusan untuk tetap menyalurkan Premium ada di tangan pemerintah. “Pertamina tunduk pada regulasi yang dibuat pemerintah,” tegasnya. 

Meskipun saat ini masih menyalurkan Premium, Heppy mengatakan, Pertamina selalu melakukan edukasi pada masyarakat. Para pengguna kendaraan selalu didorong untuk mengkonsumsi BBM dengan kualitas yang baik. “Karena selain baik bagi lingkungan, juga akan berdampak positif untuk mesin kendaraan dan udara yang lebih bersih,” ujarnya. 

Di dunia maya, berita soal penghapusan Premium di tahun 2021 bikin kaget banyak netizen. “Becanda nihh... premium itu kebutuhan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Nggak boleh seenaknya dihilangkan. Mau juga PLTU batu bara tuh sumber polusi udara diganti dengan yang menggunakan energi yang terbarukan yang ramah lingkungan,” cuit akun @ WellyLie99. “Perasaan udah lama banget nggak liat premium,” balas akun @akuanying. 

Baca juga : Alhamdulillah, Rusuh 2010 Ternyata Hoaks

Akun @dark_smile mengaku, di daerahnya sangat sulit mencari premium. “Nggak dihapus pun sudah susah dapatnya, SPBU tempat saya dah nggak pernah lagi jual premium. Lebih kurang 5 tahun raib,” ungkapnya. “Kalau dihapus nggak apa-apa, yang penting harga pertalite bisa turun. Dan bisa dibeli masyarakat kelas menengah ke bawah. Jangan dihapus habis, itu gak ada penggantinya,” ucap Londo_DO. 

Akun @DanteAruma meminta masyarakat bersiap untuk penghapusan ini. “Tolong yang kendaraannya biasa minum premium, lebih baik sekarang persiapan,” kata akun @DanteAruma_ “Premium kadar octannya rendah bukan? Dihapus ya nggak apa tuh,” timpal @AngelaDumar. 

Akun @Londo_DO berharap penghapusan premium berdampak positif bagi pertalite. “Yang penting harga pertalite bisa turun dan bisa di beli masyarakat kelas menengah ke bawah. Jangan dihapus habis itu nggak ada penggantinya,” ungkap @Agus_Purwadi. “Baguslah... Mulai 1 Januari 2021 BBM jenis Premium akan dihapus,” sebut Agus_Purwadi. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.