Dark/Light Mode

Alhamdulillah, Rusuh 2010 Ternyata Hoaks

Rabu, 21 Oktober 2020 05:44 WIB
Alhamdulillah, Rusuh 2010 Ternyata Hoaks

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemarin, beredar kabar demo 20 Oktober 2020 atau 2010 yang bertepatan dengan setahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin, bakal rusuh.

Namun, sampai bubar, aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang dilakukan mahasiswa dan buruh itu, berlangsung lancar dan damai. Alhamdulillah, kabar rusuh cuma hoaks.

Informasi soal kerusuhan itu diungkapkan polisi. Korps baju cokelat mengaku mengetahuinya dari pengakuan sejumlah provokator di media sosial yang ditangkap. “Ada informasi yang kita dapatkan bahwa hari ini akan dibuat rusuh,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, di Mabes Polri, kemarin.

Eks Kabid Humas Polda Jatim itu meminta massa waspada terhadap penyusup atau provokator. Peserta aksi juga diminta tenang dan adem. Tidak terpancing untuk berbuat anarkis.

“Kami imbau kepada yang unjuk rasa, waspada ada provokator dan ditunggangi untuk rusuh,” imbuhnya. Ada tiga orang yang dicokok lantaran menyerukan massa untuk membuat kerusuhan. Ketiganya masih remaja; MLAI (16), WH (16) dan SN (17). MLAI dan WH adalah admin grup Facebook STM Se-Jabodetabek.

Grupnya beranggotakan sekitar 20 ribu orang. Sementara SN adalah admin akun Instagram @panjang.umur. perlawanan.

Baca juga : Alhamdulillah... Shalat Di Ka`bah Normal Lagi

Mereka memuat konten hasutan dan provokasi kepada para pelajar untuk membuat kerusuhan pada aksi 8 dan 13 Oktober.

“Seruannya, demonya harus rusuh dan ricuh. Kemudian ada tulisannya macem-macem. Ada juga untuk tanggal 20 ini,” beber Argo. Ketiga orang ini meminta massa mempersenjatai diri.

Mulai dari membawa bom molotov, petasan, oli, hingga raket untuk memukul lontaran gas air mata. Polri, dibantu TNI, menurunkan 10.587 personel untuk mengamankan jalannya demo kemarin.

Ada pula 10 ribu personel cadangan yang disiagakan di Monas dan Gedung DPR. Syukurlah, aksi ini berjalan relatif adem. Setidaknya dibandingkan dua aksi besar sebelumnya.

Di Jakarta, massa mahasiswa mulai berdatangan ke Patung Kuda yang jadi pusat aksi, sejak pukul 09.30. Niat mereka berdemo ke depan Istana terhalang betonbeton dan kawat berduri yang dipasang di ruas jalan, tepat depan Gedung Sapta Pesona.

Makin siang, makin ramai. Tapi tak seramai 8 Oktober. Jumlahnya mungkin sekitar 2000 orang. Mahasiswa bergabung dengan buruh. Aksi berlangsung tertib. Paling hanya bakar ban.

Baca juga : Alhamdulillah, 1.620 Relawan Tuntas Disuntik Vaksin Covid-19

Dalam setiap orasinya, orator mengingatkan agar massa mewaspadai provokasi. Pukul 16.00 WIB massa buruh membubarkan diri. Tertib, mereka serempak long march ke arah Gambir.

Tak sampai satu jam kemudian, giliran mahasiswa yang menyudahi aksinya. Mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI bakal melakukan aksi lagi 28 Oktober. Nah, begitu mahasiswa mundur, giliran anak-anak remaja yang maju.

Mereka sempat membuat suasana panas dengan orasi-orasi yang provokatif. Suasana bertambah panas setelah mereka melempari petugas dengan petasan, hingga batu.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto mengimbau massa untuk tenang. Suasana terkendali setelah marinir turun tangan. Mereka membujuk para ABG itu untuk pulang.

“Ayo, Adik-adik, kami kawal dengan tertib, orang tua sudah menunggu di rumah,” imbau Dandim 0501/Jakarta Pusat, Kolonel Inf Luqman Arief.

Mereka pun nurut. Beberapa menit setelah adzan magrib berkumandang, para remaja itu meninggalkan lokasi.

Baca juga : Alhamdulillah, Pasien Corona Yang Sembuh Makin Banyak

Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sujana didampingi Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang meninjau langsung aksi demo, bersyukur aksi itu selesai dengan damai.

“Mungkin ke depan akan kita lanjutkan atau kita tingkatkan setiap aksi berjalan dengan tertib, kemudian kondusif,” ujarnya.

Di daerah lain seperti Surabaya, Bandung, dan Bogor, aksi juga berjalan damai.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.