Dark/Light Mode

Energi Baru Terbarukan (EBT) Dongkrak Ekonomi Pasca Pandemi

Senin, 30 November 2020 20:37 WIB
Ketua Dewan Penasehat Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) Prof. Kuntoro Mangkusubroto. (Foto: Ist)
Ketua Dewan Penasehat Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) Prof. Kuntoro Mangkusubroto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Executive Director of Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyakini, transisi dari energi fosil ke energi terbarukan atau renewable energy, dapat menjadi salah satu pendorong ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Fabby menyarankan, pasca pulih dari pandemi Covid-19, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, perlu menyusun paket pemulihan dengan bijak dan inovatif dalam menarik modal dari berbagai sumber.

"Salah satunya transisi energi," ujar Fabby dalam konferensi pers Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) yang ke-3 secara virtual, Senin (30/11).

Baca juga : Strategi Industri Ritel Bertahan di Masa Pandemi

Menurutnya, Indonesia perlu segera menyusun paket pemulihan dengan bijak dan inovatif. Salah satunya, kerangka investasi untuk energi perlu ditingkatkan guna menarik modal swasta yang lebih tinggi. Sebab akan sangat membantu mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

"Investasi yang dihasilkan dari transisi energi akan berdampak jangka panjang. Tidak hanya itu, transisi energi bisa membuka lapangan kerja baru," tambahnya.

Fabby mengutip laporan riset milik Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), yang mencatat, pada 2050, akan ada potensi 100 bidang lapangan kerja baru yang bisa tercipta di sektor Energi Baru Terbarukan atau EBT.

Baca juga : Sandi: Guru Berperan Majukan Ekonomi Indonesia

"Jadi ekonomi tumbuh lebih resilient dan di satu sisi ciptakan tenaga kerja hijau sehingga bisa mengatasi pengangguran," tandasnya.

Ketua Dewan Penasehat ICEF Prof. Kuntoro Mangkusubroto menambahkan, peluang serta ancaman gelombang transisi energi global harus mampu diantisipasi sedini mungkin oleh pemerintah. Kebijakan dan keputusan di sektor energi serta ekonomi, kudu dibuat dengan mengikuti perkembangan teknologi dan pengetahuan.

"Gelombang transisi energi global perlu diantisipasi dan diatasi dengan baik dan sedini mungkin oleh pemerintah, khususnya pembuat kebijakan dan keputusan di sektor energi," ingatnya.

Baca juga : IndiHome Jaring Penyanyi Berbakat Di Masa Pandemi

IETD 2020 bakal digelar selama 5 hari dari 7 hingga 11 Desember 2020. IETD rencananya akan dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Ketua Dewan Penasehat ICEF Prof. Kuntoro Mangkusubroto.

Selain itu, IETD 2020 juga bakal menghadirkan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai salah satu pembicara dari Indonesia serta pakar-pakar bidang energi lainnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.