Dark/Light Mode

Ikut Program Kemitraan Pertamina, Produsen Gula Semut Cilacap Bertekad Tembus Pasar Ekspor

Jumat, 4 Desember 2020 21:49 WIB
Hasil pengrajin gula di Dusun Cigebret, Kelurahan Sarwadadi, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Dok. Pertamina)
Hasil pengrajin gula di Dusun Cigebret, Kelurahan Sarwadadi, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Dok. Pertamina)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mayoritas penduduk Desa Sarwadadi bermata pencaharian sebahai pengrajin gula. Desa Sarwadadi merupakan salah satu desa di Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Hamparan areal pohon kelapa menjadi pemandangan khas dari desa ini. Tak heran, banyaknya pohon yang menjadi sumber nira dan potensial untuk dijadikan produk gula kelapa.

Salah satu potret nyata perajin gula itu adalah Ibrahim. Pria asal Dusun Cigebret, RT 002/ RW 005 Kelurahan Sarwadadi, ini sudah 5 tahun menggeluti usahanya. Berbeda dengan lainnya, Ibrahim memilih untuk membuat gula kelapa kristal atau biasa disebut juga dengan gula semut.

Baca juga : OJK Bentuk Asosiasi LTGRB

Gula semut asal Cilacap dikenal karena kualitasnya sudah standar ekspor dan banyak dikirim ke negara-negara Timur Tengah maupun Eropa. Masuknya Ibrahim di bisnis ini berawal dari keanggotaannya di Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPP NU) Cabang Kroya.

Waktu itu, ia diminta oleh Dinas Kehutanan & Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Cilacap, agar mencari penderes (istilah untuk profesi pemetik nira) untuk mengikuti pelatihan cara membuat gula kelapa kristal. Sigap, ia berupaya mengajak para penderes di desanya.

Baca juga : Bantu Mitra Binaan, Pertamina UMKM Academy 2020 Hadirkan Pakar Bisnis

Semangatnya mengembangkan usaha membuat ia berkeinginan agar teman-teman di desanya yang kebanyakan perajin gula merah, tertarik guna beralih memproduksi gula kelapa murni. Namun sayang upayanya tidak berhasil. “Belum ada yang tertarik mengikuti jejak saya,” ujarnya.

Pelatihan yang ditawarkan Dishutbun akhirnya sepi peminat. Menurut Ibrahim, bahan baku pembuatan gula merah dan gula semut memang sama, yakni nira. “Bisa nira kelapa maupun nira aren atau kawung, bedanya gula semut hanya dibuat dari nira, sedangkan gula merah bahan bakunya nira dicampur dengan gula pasir atau gula rafinasi, mungkin untuk kesehatan dampaknya juga berbeda,” ungkapnya.

Baca juga : Permintaan Meningkat, Bursa Berjangka Jakarta Siapkan Pasar Emas dan Kopi

Bagi masyarakat umum, agak sulit memang membedakan mana gula kelapa asli dan gula merah. Di lain pihak, penampilan gula merah lebih menarik dibandingkan dengan gula kelapa.

Alasan inilah yang membuat sejumlah perajin gula kelapa mengeluh, karena kalah bersaing dengan gula merah. “Cara pengolahan gula kelapa asli memang masih tradisional, sehingga warna gula yang dihasilkan sangat tergantung dari kualitas nira dan proses pemasakannya,” imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.