Dark/Light Mode

Minta Pelaksanaan Relaksasi DNI Ditunda

Kadin & Apindo Satu Suara

Kamis, 22 November 2018 14:31 WIB
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani. (Foto: Majalah Pajak)
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani. (Foto: Majalah Pajak)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kadin dan Apindo kompak meminta pemerintah untuk menunda pelaksanaan relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) terbaru dalam Paket Kebijakan Ekonomi XVI yang baru diluncurkan. Sebab, banyak bidang usaha yang seharusnya tidak dibuka ke asing.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani merasa tidak pernah diajak bicara oleh pemerintah terkait dengan relaksasi DNI yang terbaru. Padahal, selama ini, dalam pembuatan kebijakan untuk dunia usaha, pengusaha selalu diajak bicara dan dilibatkan.

Baca juga : BI Diharap Tidak Lagi Ngotot Kerek Repo Rate

“Untuk kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) kita diajak bicara berkali-kali. Begitu juga dengan kebijakan Tax Holiday. Kami kaget yang DNI ini tidak ada konsolidasi dengan pengusaha,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin. Menurut dia, Kadin akan mengumpulkan 124 asosiasi pengusaha untuk mendengarkan masukan dan keluhan mereka terhadap kebijakan DNI yang baru dikeluarkan pemerintah. “Kami akan kumpulkan mereka besok (hari ini). Hari ini (kemarin) juga sudah melakukan rapat untuk membahas hal ini,” ujarnya.

Rosan juga akan bertemu dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk menanyakan dan mendengarkan alasan kebijakan relaksasi DNI yang baru. “Kami meminta pelaksanaan DNI ditunda dulu. Hasil masukan dari pengusaha akan kami sampaikan kepada pemerintah,” ujarnya.

Baca juga : Investor Sebut Rp 6,4 T Hanya Modal Awal Saja

Poin yang menjadi perhatian Kadin adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab, UMKM merupakan salah satu motor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, kebijakan yang berkaitan dengan sektor UMKM perlu dipertimbangkan secara matang, termasuk dalam kaitan dengan investasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.