Dark/Light Mode

Gandeng KemenkopUKM, Pertamina Incar Target Bangun 10 Ribu Pertashop Per Tahun

Senin, 21 Desember 2020 16:19 WIB
Gandeng KemenkopUKM, Pertamina Incar Target Bangun 10 Ribu Pertashop Per Tahun

 Sebelumnya 
Masalah penyediaan BBM di daerah diakui wanita kelahiran Tasikmalaya ini, memang kerap kali menemui hambatan, salah satunya kurang dekatnya penyediaan SPBU di kabupaten.

Selain menyediaan BBM elpiji yang belum merata katanya, sekitar 7 ribu SPBU untuk 70 ribu desa ini sangat kurang. "Misalnya warga butuh dua liter bensin, dia beli 4 liter, dua liter sudah habis dipakai cuma buat ke SPBU. Bagaimana masyarakat desa mendapat BBM juga elpiji dengan mudah dan satu harga," imbuhnya.

Ia menjamin, Pertashop dengan BBM non-subsidi ini satu harga dengan yang ada di pusat. Selain itu ia berharap masyarakat pedesaan juga bisa menggunakan ramah lingkungan dengan nilai oktan yang lebih baik lewat BBM yang tersedia di Pertashop.

Baca juga : Gandeng Kemenkes, Menpora Bakal Bangun Laboratorium Anti Doping Internasional

Sehingga katanya, masyarakat juga ikut terlibat dengan menggunakan BBM non-subsidi. Bagi UMKM, selain menjadi distributor, mereka juga sekaligus konsumen BBM, di mana hal ini memperlihatkan UMKM sudah naik kelas dengan menggunakan BBM non-subsidi.

Nicke menegaskan, hal itu sebagai upaya Pertamina sesuai Undang-Undang BUMN, bagaimana perusahaannya bukan hanya mencari keuntungan semata, tapi salah satunya memiliki tanggung jawab peningkatan dan pengembangan UMKM, serta driven ekonomi nasional.

"Apalagi 90 persen tenaga kerja banyak terserap ke UMKM dan kontribusi 60 persen ke PDB nasional, sehingga Pertamina memberikan kontribusi lebih lanjut ke UMKM," ucap Alumnus ITB ini.

Baca juga : Top, Pertamina Bangun PLTS Atap Di 63 SPBU

Selain Pertashop lanjut Nicke, Pertamina juga akan menggelontorkan sejumlah program bagi UMKM untuk digandeng. Ia mengaku punya alokasi anggaran khusus untuk program kemitraan UMKM, yang diharapkan bisa segera dijalankan project-nya di 1 provinsi lebih dahulu.

Ada pula program pinky movement, diberikan ke UMKM yang semula menjadi penyalur elpiji subsidi, beralih menjual tabung pink. "Karena kita tahu, subsidi elpiji naik terus, jadi ini semacam upaya meringakan jumlah beban subsidi yang terus naik," katanya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut baik kolaborasi ini. Upaya Pertamina sangat positif mendorong produktivitas UMKM. Apalagi kementerian juga menargetkan banyak koperasi dan UMKM naik kelas.

Baca juga : PKB Acungi Jempol Sikap Peserta Pilkada Bandung Yang Terima Kekalahan

"Ini jelas memberikan kesempatan usaha untuk UMKM selain menjadi distributor juga bisa menjadi konsumen sekaligus, ini jauh lebih banyak manfaatnya," katanya.

Dari 123 ribu koperasi, sekitar 86,6 persennya sebut Teten, memang cukup potensial dalam ikut kerja sama ini, terutama sesuai dengan visi Pertamina one village one outlet.

Ia juga menekankan, terkait produktivitas UMKM, kementeriannya diamanahkan untuk melakukan pengembangan sektor produksi salah satunya koperasi nelayan. "Prioritas kami, nelayan membutuhkan BBM bersubsidi yang sudah dilakukan Pertamina, kami bisa kerja samakan, ada lebih 1.973 koperasi nelayan bisa diupayakan untuk ikut jadi distributor sekaligus konsumen," ucapnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.