Dark/Light Mode

Targetkan Bangun 10.000 SPBU Mini Per Tahun

Gaet UMKM, Pertamina Ingin Penuhi BBM Di Pelosok Desa

Selasa, 22 Desember 2020 07:25 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kanan) bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menandatangani Nota Kesepahaman terkait Pemberdayaan Koperasi dan  uKM di Bidang Energi, kemarin di Jakarta. (Foto: Dok. Kemenkop)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kanan) bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menandatangani Nota Kesepahaman terkait Pemberdayaan Koperasi dan uKM di Bidang Energi, kemarin di Jakarta. (Foto: Dok. Kemenkop)

 Sebelumnya 
Selain itu, Nicke berharap, masyarakat pedesaan bisa menggunakan BBM ramah lingkungan. Yakni, BBM dengan nilai oktan yang lebih baik di Pertashop.

Nicke mengatakan, pengembangan Pertashop bentuk realisasi amanah Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan pelat merah beroperasi tidak hanya mencari keuntungan semata, tapi mendukung pengembangan ekonomi rakyat.

Dalam hal ini, memberdayakan usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM). “90 persen tenaga kerja banyak terserap ke UMKM. Dan, UMKM berkontribusi 60 persen ke PDb (Produk Domestik bruto) nasional. Pertashop kontribusi Pertamina mendukung UMKM,” ucap alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, upaya Pertamina itu sangat signifikan dalam mendorong produktivitas UMKM.

Baca juga : Pertamina Siapkan Layanan BBM Tambahan Di Tol Trans Jawa

“Ini jelas memberikan kesempatan usaha untuk UMKM, selain menjadi distributor juga bisa menjadi konsumen sekaligus. ini jauh lebih banyak manfaatnya,” katanya.

Dari 123 ribu koperasi, lanjut Teten, sekitar 86,6 persennya cukup potensial untuk ikut kerja sama ini. Terutama sesuai dengan visi Pertamina, One Village One Outlet.

Teten menuturkan, pihaknya diamanahkan untuk melakukan pengembangan sektor produksi. Salah satunya koperasi nelayan. “Nelayan membutuhkan bbM bersubsidi. Dan, itu sudah disalurkan Pertamina. Kami bisa kerja samakan nanti, ada lebih 1.973 koperasi nelayan bisa kita upayakan ikut jadi distributor, sekaligus konsumen,” ucapnya.

Untuk diketahui, saat ini ada dua skema bisnis membuka SPbU Pertashop. Yaitu, skema Dealer Owned, Dealer Operated (DODO). Yakni, biaya investasi dan biaya operasional seluruhnya ditanggung mitra. Dan, skema Company Owned, Dealer Operated (CODO). Yakni, biaya investasi dilakukan oleh Pertamina, mitra hanya mengeluarkan biaya untuk kebutuhan operasi saja.

Baca juga : Tawarkan Berbagai Produk, Pameran Virtual Internasional Resmi Dibuka

Untuk skema pertama (DO-DO), mitra perlu menyiapkan modal Rp 250 juta untuk investasi awal dan biaya operasional. Lalu, bila memilih skema kedua atau CODO, mitra cukup mengeluarkan kocek sekitar Rp 80 juta.

Persiapan Nataru

Jelang perayaan Natal dan Tahun baru (Nataru) 2020-2021, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Pertamina Jumali mengatakan, Pertamina telah mengaktifkan tambahan-tambahan layanan.

Seperti penempatan Pertashop di beberapa titik di jalan tol Trans Jawa. Dan, menyiagakan mobil tangki tambahan yang ditempatkan di SPbU sepanjang tol Trans Jawa.

Baca juga : Siaga Gunung Merapi, Pertamina Pastikan Penyaluran BBM dan LPG Aman

Kedua tambahan pelayanan tersebut, lanjut Jumali, sebagai antisipasi, jika terjadi lonjakan permintaan maupun memecah antrian agar protokol kesehatan tetap terjaga.

Selain itu, Pertamina juga menyiapkan 47 SPBU kantong dalam wujud mobil tangki yang disiagakan di sejumlah SPBU. Terutama di SPBU, jalur mudik maupun area wisata. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.