Dark/Light Mode

Pulihkan UMKM, BNI Andalkan Layanan Digital

Selasa, 22 Desember 2020 18:04 WIB
Ilustrasi UMKM Binaan BNI. (Foto: Dok. BNI)
Ilustrasi UMKM Binaan BNI. (Foto: Dok. BNI)

 Sebelumnya 
Iqbal menambahkan moderate growth ini didukung oleh adanya penempatan dana Pemerintah di BNI sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yakni sebesar Rp 7,5 triliun, yang saat ini sudah di-leverage lebih dari 3 kali sebagai dukungan dan komitmen BNI ikut serta dalam memulihkan ekonomi Indonesia.

“Pada tahun 2021 diproyeksikan merupakan momentum pemulihan ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun demikian kondisi tersebut masih dibayangi oleh penyebaran Covid-19 yang sampai saat ini masih tinggi. Atas kondisi makro ekonomi tersebut, serta perkembangan pandemi saat ini, BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit UMKM di tahun 2021 akan kami jaga di level yang lebih kurang yang sama seperti tahun 2020,” ujarnya.

BNI Orbitkan UMKM Ke Pasar Internasional

Baca juga : Antisipasi Puncak Mudik Akhir Tahun, Pertamina Pastikan Layanan Siaga

BNI terus mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaannya dapat memanfaatkan pasar global. Untuk itu, perseroan memanfaatkan jaringan kantor cabang di luar negeri dalam mengakselerasi bisnis UMKM di luar negeri.

Iqbal menjelaskan, BNI saat ini memiliki 6 kantor cabang di luar negeri yang bisa digunakan untuk membuka akses pasar bagi produk UMKM melalui penguatan kerjasama dengan diaspora, KBRI hingga pelaku pasar global.

Meski demikian,  menurut Iqbal saat ini ada dua tantangan bagi UMKM menembus pasar internasional, pertama kurangnya informasi dari pelaku UMKM domestik mengenai kebutuhan atau demand di luar negeri.

Baca juga : Pertamina Optimalkan Layanan Melalui Digitalisasi SPBU Hingga Pesan Antar

Kedua, masih kurangnya pemahaman pelaku UMKM mengenai syarat-syarat dalam mengekspor produk, seperti sertifikasi misalnya. "Namun, kedua tantangan itu disiasati dengan melibatkan kedutaan besar, diaspora hingga pelaku pasar global guna membantu produk-produk UMKM binaan BNI bisa menembus pasar ekspor,” ujarnya.

Hingga saat ini sudah ada beberapa contoh pelaku UMKM binaan BNI yang sudah mengekspor produknya ke luar negeri. Pertama, mitra UMKM BNI asal Jawa Tengah, yang memproduksi paper bag dan pakaian disposabel. Saat ini produk-produknya sudah merambah ke pasar Perancis, Amerika Serikat dan Australia.

Selanjutnya, ada UMKM lainnya asal Jawa Timur yang bergerak di bisnis sari apel. "BNI memfasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada UMKM tersebut. Saat ini, produsen sari apel tersebut sudah mengekspor produknya ke Jepang dan Belanda," pungkas Iqbal. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.