Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Penularan

Restoran Patuhi Prokes Meski Bisnis Anjlok 60 Persen

Rabu, 27 Januari 2021 23:34 WIB
Ilustrasi restoran sepi pengunjung. (Ist)
Ilustrasi restoran sepi pengunjung. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kesadaran pengusaha restoran sangat dibutuhkan untuk ikut menekan kasus penularan Covid-19. Upaya yang paling dianjurkan adalah aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sekretaris Jendral Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Bagas Adhadirgha menyatakan siap mematuhi anjuran PPKM sebagai bagian dari Prokes.

Namun demikian tak dipungkiri usaha restoran yang dirintisnya mengalami penurunan pendapatan hingga 60 persen.

"Ada pembatasan PPKM otomatis turun lagi. Lumayan sebenarnya kalau dengan adanya pembatasan ini usaha turun sekitar 50 sampai 60 persen," akunya dalam diskusi yang digelar Satgas Covid-19, kemarin.

Kepatuhan itu dijalankan dengan harapan pandemi Corona Covid-19 ini bisa lekas dikendalikan. Soalnya, ini pandemi seperti hewan buas yang sulit dijinakkan sehingga makan banyak korban secara langsung dan tidak langsung.

Baca juga : Muhadjir Mau Pelototi Proses Distribusi Plasma Konvalesen

Dampak pada dunia usaha khususnya restoran mesti bisa diatasi sehingga aktivitas perekonomian bisa normal kembali. Namun demikian dalam kondisi darurat ini pelaku usaha berusaha bertahan menjalankan bisnis tapi tetap tunduk pada protokol kesehatan.

"Masuk new normal ini jadi kita langsung terapkan protokol kesehatan karena ruangan kita juga cukup luas sehingga kita memaksimalkan protokol kesehatan di sana," tuturnya.

Bagas mengungkapkan penataan di area usaha miliknya sangat renggang. Kapasitas maksimal ruang menurutnya sudah mengikuti standar yang diminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

"Jadi tempat duduk itu berjarak. Tempat kami suasananya itu outdoor," ucapnya.

Dalam masa pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun lalu para pengunjung sudah mulai berdatangan. Apalagi saat jelang akhir tahun dia merasa sudah optimistis kondisi bakal normal lagi.

Baca juga : Relawan Dan Korban Bencana Alam Tetap Patuhi Prokes...

"Memang pas kemarin akhir tahun itu sudah mulai naik lagi bahkan kita mencetak pendapatan lumayan," tuturnya.

"Sempat walau di masa pandemi kami mencetak cukup lumayan pendapatan. Malah kami katakan hampir normal lagi itu," imbuh pemilik restoran dan Hotel Abhayagiri Yogyakarta ini.

Sayang suka citanya cuma sekejap. Tak disangka masuk tahun baru malah terjadi kenaikan kasus yang membuat mengeluarkan aturan PPKM yang mengintruksikan restoran tutup pukul 19.00. Pengunjung langsung anjlok.

Dalam masa PPKM jilid dua ini, pihaknya mengaku pemasukan hampir minus padahal restoran sudah menjalani ketentuan protokol kesehatan.

"Cuman sedikit yang datang. Terus terang saja boleh dikatakan tidak ada pengunjung yang datang karena masih ketakutan dengan dengan situasi kondisi Covid-19," ungkapnya.

Baca juga : Kapasitas RS Di Ibukota Cuma Tersisa 13 Persen

Berbagai upaya untuk menarik pengunjung sudah dilakukan seperti promosi. Dalam kondisi pandemi ini, Bagas mengaku gencar melakukan promosi di media sosial (Medsos) yang digandrungi masyarakat.

"Kami menggunakan digital marketing lalu Instagram maupun Facebook dan dan akses Google lainnya untuk promosi," ungkapnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.