Dark/Light Mode

Bikin Tekor 30 Juta Dolar AS Per Tahun

Garuda Kembalikan 12 Pesawat Bombardier CRJ 1000

Rabu, 10 Februari 2021 14:44 WIB
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. (Foto: Istimewa)
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah memutuskan mengakhiri kontrak sewa secara sepihak dan mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ 1000 kepada Nordic Aviation Capital (NAC), meski sebetulnya baru akan jatuh tempo pada tahun 2027 mendatang.

Keputusan pengembalian pesawat atau early termination ini sudah dimulai dengan pemberhentian operasi pesawat sejak 1 Februari 2021.

Baca juga : Ada Indikasi Suap, Erick Minta Garuda Balikin 12 Pesawat Bombardier

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyampaikan, keputusan tersebut diambil karena pesawat tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan pasar di Indonesia. Akibatnya, selama delapan mengoperasikan Bombardier, Garuda terus merugi hingga mencapai 30 juta dolar AS per tahun atau mencapai lebih dari Rp 419 miliar.

"Dari tahun ke tahun kita mengalami kerugian menggunakan pesawat ini, ditambah lagi dengan kondisi pandemi. Ini memaksa kami tidak punya pilihan lain secara profesional untuk menghentikan kontrak ini," beber Irfan dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (10/2).

Baca juga : Bos Garuda Kejar Pemulihan Kinerja

Irfan mengatakan, dengan mengembalikan pesawat Bombardier kepada lessor, Garuda bisa menghemat 220 juta dolar AS per tahun. "Penghentian ini juga bagian dari upaya kami mengurangi kerugian di masa mendatang," tuturnya.

Menurut Irfan, 12 pesawat tersebut saat ini berada di Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng dan dalam status tidak digunakan lagi sejak 1 Februari 2021. Pesawat ini sebelumnya digunakan untuk melayani rute Makassar-Manokwari-Sorong dan Balikpapan-Tarakan.

Baca juga : Kasus Corona Tembus 1 Juta, Bamsoet Minta Pemerintah Jaga Kemampuan RS Rawat Pasien

Irfan menyadari, penghentian kontrak sewa secara sepihak ini akan menimbulkan konsekuensi terpisah. Namun Irfan menegaskan, Garuda siap menghadapi konsekuensi tersebut. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.