Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Telan Investasi Rp 16,8 Triliun
Pelabuhan Peti Kemas Di Jatim Tekan Ongkir Logistik Ekspor Impor
Senin, 8 Maret 2021 07:09 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Nilai investasi pembangunan pelabuhan peti kemas di Jawa Timur (Jawa Timur) mencapai 1,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 16,8 triliun. Proyek pelabuhan ini dibangun atas kerja sama Dubai Ports World atau DP World dengan PT Maspion Indonesia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan, proyek pembangunan pelabuhan peti kemas di Jawa Timur dapat membantu industri logistik Indonesia.
“Proyek ini diharapkan akan membantu Indonesia menekan persentase ongkos logistik pengiriman barang, baik ekspor maupun impor,” tulis BKS, sapaan Budi Karya Sumadi, melalui postingan di Instagram pribadinya, kemarin.
Baca juga : PLN Siap Bangun Jaringan Distribusi Di Wilayah Jatim Dan Bali
BKS menuturkan, proyek pelabuhan tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2022 dan segera dapat beroperasi pada tahun itu juga. Pelabuhan ini juga diharapkan mampu menampung 3 juta kontainer dengan luas terminal 100 hektare kawasan industri.
CEO DP World Sultan Ahmed bin Sulayem mengatakan, pembangunan ini didasarkan pada potensi Indonesia yang akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat besar.
“Indonesia paling berpotensi dengan baik dan DP World juga melihat ada potensi mineral yang sangat tinggi. Dan juga perikanan dan dunia floranya sangat banyak. Pembangunan pelabuhan peti kemas ini dilihat dari peluang tersebut,” katanya.
Baca juga : Jaksa Agung Umpetin Nama Calon Tersangka
Sultan menuturkan, rencana pembangunan proyek ini akan dilakukan bersama mitranya Caisse de depot et placement du Quebec (CDPQ), sebuah grup invetasi global dan Maspion Group yang ditandai dengan penantanganan perjanjian jangka panjang pada 5 Maret 2021.
Menurutnya, Maspion Group memiliki area pelabuhan dan industrial park yang sudah sangat mumpuni. Dengan adanya potensi yang dimiliki dan didukung dengan pekerja-pekerja Indonesia yang memiliki keterampilan, industri ini dapat berjalan baik.
“Pelabuhan di Jawa Timur ini dapat menjadi pintu gerbang perdagangan utama di Tanah Air,” jelasnya. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya