Dark/Light Mode

Kejar Target Wirausaha 4 Persen

Menteri Teten : Program Relawan Mentor Siapkan UMKM Go Digital

Kamis, 11 Maret 2021 17:59 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (tengah) di acara Coffee Talk Menkop UKM dan Lewi Organics sekaligus Pengukuhan 200 Master Mentor SIGAP UMKM di Tangerang, Kamis (11/3). (Foto: Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (tengah) di acara Coffee Talk Menkop UKM dan Lewi Organics sekaligus Pengukuhan 200 Master Mentor SIGAP UMKM di Tangerang, Kamis (11/3). (Foto: Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Hal itu sambung dia, menjadi tugas para mentor. Saat ini Kemenkop UKM juga tengah mengembangkan model volunteery desk untuk pendamping UMKM.

"Saya kira banyak orang Indonesia yang punya keahlian dan membantu UMKM berkembang dan menjadikan ini sebagai gerakan nasional, gerakan solidaritas kebangkitan UMKM lewat relawan mentor," katanya.

Baca juga : Menteri Teten: Masih Banyak PR Bangkitkan UMKM

MicroMentor Indonesia akan melatih dan mendampingi UMKM tentang tata cara penggunaannya melalui platform MicroMentor Indonesia, yang diintegrasikan dengan platform pelatihan berbasis daring KemenkopUKM di edukukm.id.

"Kami mengajak masyarakat Indonesia yang punya keahlian marketing produksi untuk gabung dengan kami menjadi volunteer UMKM dalam meningkatkan kualitas produk. Masyarakat banyak yang mau membantu UMKM tapi sistemnya harus dimudahkan disederhanakan," imbuh Teten.

Baca juga : Program IDEAL Sudah On Going

Sementara itu, jumlah wirausaha Indonesia masih relatif kecil dibanding negara lain, yakni hanya sebesar 3,7 persen. "Di 2024 kami targetkan menjadi 4 persen. Berbagai cara dilakukan bukan hanya lewat pendampingan juga dengan skema modal ventura misalnya," kata Teten.

Salah satu usaha koperasi yang mendapat perhatian khusus adalah petani yang memproduksi kacang mete di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga : Pemerintah Siapin Taktik Jitu

Di sana para petani yang tergabung dalam koperasi turut didampingi oleh para mentor dari Mercy Corps Indonesia bersama pelaku usaha agriculture lokal PT Profil Mitra Abadi (PMA) lewat produk Lewi's Organics.

CEO PMA, Lewi Cuaca menyebutkan, saat ini tak hanya kacang mete, para petani di NTT juga menghasilkan berbagai produk pertanian mulai dari gula lontar, sesame wijen hingga minyak kayu putih. Sebagian besar produk kami telah diekspor ke luar negeri mayoritas Eropa dan Amerika Serikat, terutama Jerman, Belgia, Swiss dan Belanda. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.