Dark/Light Mode

Banyak Hotel Tutup Dan Dilego

Pebisnis Girang Wisata Bali Segera Dibuka Lagi

Kamis, 18 Maret 2021 05:57 WIB
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali. (Foto : ANTARA FOTO/Fikri Yusuf).
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali. (Foto : ANTARA FOTO/Fikri Yusuf).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaku usaha girang pemerintah berencana segera membuka kembali pariwisata di Bali. Mereka yakin, bisnis perhotelan akan kembali bergairah.

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN Iswandi Said menyam­but gembira rencana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membuka kem­bali sektor pariwisata di Bali. Sebab, jika rencana tersebut direalisasikan, bisa menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata. Termasuk bisnis per­hotelan. Apalagi, pengeluaran wisatawan mancanegara di Bali nilainya cukup besar.

Untuk mendukung rencana Menparekraf, Iswandi meminta, pemerintah melakukan program percepatan vaksinasi di Pulau Dewata.

Baca juga : Sabtu, Taman Margasatwa Ragunan Dibuka Lagi

Sebab, vaksinasi salah satu faktor penting untuk mendu­kung upaya membangkitkan pariwisata di Bali.

“Kalau sudah banyak yang divaksin, daerah itu (akan) di­anggap steril. Sehingga tidak ada keraguan untuk membuka pariwisata dan industri lain di bawahnya. Meski begitu, protokol kesehatan harus tetap diutamakan,” terang Iswandi kepada Rakyat Merdeka, ke­marin.

Karena itu, lanjut Iswandi, seluruh jaringan hotel di bawah HIN telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan kon­sisten. Sehingga, bisa dipasti­kan jaringan hotel HIN di Bali seperti Grand Inna Bali Beach, Grand Inna Kuta maupun Inna Sindu Beach sudah siap jika pariwisata di sekitarnya mulai bergeliat lagi.

Baca juga : Aparat Junta Militer Geledah Rumah Warga

Dia menggarisbawahi, bahwa kebangkitan industri perhotelan masih sangat tergantung pada seberapa besar kepercayaan diri seseorang untuk mau pergi ke hotel. Hal tersebut selama ini yang memacu HIN menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hasilnya, sejak awal 2021, okupansi hotel milik BUMN itu mulai mengalami kenaikan dibanding tahun lalu.

Alhamdulillah sejak 2021, okupansi kami lebih baik. Merangkak naik sekitar 30 persen. Sekarang kami mulai percaya diri lagi,” kata Iswandi.

Dia juga menyinggung rencana kebijakan perpanjangan visa untuk wisatawan. Menurutnya, jika kebijakan itu dikabulkan, tentu akan memberikan pengaruh terhadap okupansi hotel.

Baca juga : Menteri Sandi Dukung Pengembangan Wisata Dan Pendirian Untara Di Taput

Terkait target okupansi hotel tahun ini, Iswandi tidak berani menyebutkan angka. Menurut dia, yang penting 2021 lebih baik dari 2020. Karena dia menyadari, untuk mencapai kondisi sebelum pandemi, yaitu di 2019 dan tahun-tahun sebe­lumnya, sudah hampir tidak mungkin.

“Kalau soal rugi, nggak usah disebut, nilainya udah nggak reasonable. Kami mampu ber­tahan saja sudah bagus. Karena banyak hotel swasta lain yang ditutup, bahkan dijual,” terang Iswandi.

Sekretaris Jenderal dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran juga menyambut baik inisiatif Mas Menteri, sebutan Menteri Sandiaga, membuka kembali pariwisata Bali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.