Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Dengarkan Keluhan Pengusaha
Jokowi Putuskan Coret UMKM Dari Relaksasi DNI
Kamis, 29 November 2018 14:43 WIB
Sebelumnya
Wakil Ketua Umum Kadin, Bambang Soesatyo mengapresiasi ketegasan Presiden Jokowi mencabut UMKM dari relaksasi DNI pada Paket Kebijakan Ekonomi XVI. “Kita patut acungkan jempol kepada Presiden yang telah menunjukkan keberpihakannya kepada sektor UMKM,” ujarnya.
Menurut dia, salah satu cara mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang berkeadilan adalah dengan memperkuat UMKM serta mendorong ekspornasional dan pembangunan industri yang berdaya saing. Meningkatnya ekspor khususnya dari sektor UMKM, menurut Ketua DPR itu, akan menjadikan neraca perdagangan Indonesia surplus dan dalam waktu bersamaan memperkuat cadangandevisa negara.
Baca juga : Bangun Pagi, Jokowi Sarapan Harga Sembako
“UMKM harus didorong berorientasi ekspor dan menjadikan ekspor lebih atraktif. Dengan demikian, pelaku industri tertarik memasarkan produknya di luar negeri. Pemerintah bisa memberikan insentif yang menarik kepada para pelaku industri untuk meningkatkan ekspor,” ujar Bamsoet .Salah satu insentif yang bisa diberikan adalah di bidang fiskal.
Insentif ini berupa pemotongan atau penghilangan pajak untuk produk barang dan jasa yang diekspor Untuk diketahui, sebelumnya Kadin meminta pemerintah menunda pelaksanaan relaksasi DNI, khususnya mengenai UMKM. Alasannya, mereka tidak dilibatkan dalam pembuatannya.
Baca juga : Yusril Banting Setir, Banting Tarif Juga?
“Terkait relaksasi DNI, berdasarkan masukan dan saran dari semua pengusaha dan asosiasi, kami minta ditinjau ulang. Karena ini kami tidak mudah mengerti, apalagi masyarakat. Saat ini sudah terbentuk persepsi yang bercampur dan jadi tidak kondusif,” ujar Ketua Umum Kadin, Rosan Perkasa Roeslani. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya