Dark/Light Mode

Kejar Target 2,7 Juta Penumpang

Bandara Kertajati Sepi, BKS Punya 3 Jurus Jitu

Jumat, 12 April 2019 10:14 WIB
Bandara Kertajati (Foto : Istimewa).
Bandara Kertajati (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pede Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, bakal rame penumpang dalam lima tahun ke depan. Salah satu yang akan ditempuh menjadikan bandara itu pusat embarkasi umroh dan haji.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan tiga jurus  untuk membuat Kertajati rame.

Pertama, membuat Bandara Husein Sastranegara (Bandung) dan Kertajati menjadi satu kesatuan. “Penerbangan internasional maupun domestik jarak jauh yang berasal dari luar Jawa akan dipindahkan seluruhnya ke Kertajati. Kecuali  penerbangan domestik jarak pendek seperti  Bandung-Jakarta, Bandung-Semarang, Bandung-Jogja, Bandung-Surabaya tetap berangkat dari Bandara Husein Sastranegara,” ungkap BKS-sapaan akrab Budi karya di Jakarta, kemarin.

Kedua, menjadikan Kertajati menjadi pusat embarkasi (keberangkatan) umroh dan haji di Jawa Barat. Menurut BKS, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama membahas rencana itu. Nanti, ke depannya Bandara Internasional Soekarno-Hatta hanya akan fokus melayani kedatangan turis asing. Sehingga turis bisa lebih nyaman. Jamaah umroh juga bisa lebih nyaman. 

Baca juga : Rayakan Earth Hour 1 Jam, Bandara SAMS Sepinggan Hemat Rp 6 Juta

Ketiga, mendorong Kertajati  menjadi pusat logistik. “Dengan melakukan tiga, langkah itu, saya yakin 5 tahun mendatang Kertajati adalah satu bandara yang menguntungkan,” ungkapnya.

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II tersebut mengajak pemerintah daerah (pemda) untuk mensukseskan rencana pemerintah tersebut. Dia mengingatkan pembangunan Bandara Kertajati merupakan ide dari pemda. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, kritik terhadap sepinya Bandara Kertajati  merupakan tantangan bagi dirinya untuk meramaikannya. “Kritik akan hilang dengan sendirinya nanti seiring dengan permasalahan yang bisa dituntaskan,” ungkapnya.

Emil menilai, sepinya penerbangan dari Kertajati karena bandara seluas 1800 hektare (ha) tersebut diresmikan saat Tol Cisumdawu belum selesai. Hal itu membuat penumpang enggan ke Kertajati karena jaraknya jauh. 

Baca juga : Target 10 Juta Lapangan Kerja Tercapai Empat Tahun

Menurut Emil, bandar baru sepi merupakan hal yang wajar. Butuh rata-rata hampir 5 tahun untuk membuat bandara baru jadi ramai. “Kami optimistis  bandara akan ramai pada waktunya,” imbuhnya.

Penumpang Baru 1,1 Persen
Direktur Keuangan dan Umum PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BJIB) Muhammad Singgih mengungkapkan, Bandara Kertajati baru melayani sekitar 30 ribuan penumpang selama periode Januari-Maret 2019. “Artinya, kuartal I 2019 ini jumlah penumpang yang dilayani bandara ini baru sekitar 1,1 persen dari target 2,7 juta penumpang,” ungkap Singgih.

Singgih mengamini pandangan Emil bahwa sepinya penumpang disebabkan sulitnya akses jalan menuju Bandara Kertajati.  Infrastruktur penunjang menuju bandara seperti jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan juga belum rampung.

Sementara proyek-proyek penunjang lainnya, seperti Aerocity baru mulai pembangunannya. “Hal-hal itu membuat  banyak maskapai masih enggan membuka rute ke Bandara Kertajati. Akibatnya, sebagian besar penumpang lebih memilih menggunakan Bandara Husein Sastranegara,” terangnya.

Baca juga : Yuk Ngapung Bareng Ti Kertajati

Singgih menuturkan, per Maret,  baru maskapai Citilink yang telah memberikan layanan penerbangan domestik di Bandara Kertajati. 

Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo melihat, Bandara Kertajati sepi karena  pembangunannya tidak sejalan dengan infrastruktur lainnya. “Saat bandara selesai dibangun, jalan tolnya belum jadi. Bahkan, ada kabar lahan di sekitar juga kabarnya masih banyak yg belum dibebaskan,” ungkapnya. 

Selain itu, dia juga melihat, ada faktor pengaruh dari pembangunan Tol Trans Jawa. Banyak warga berpergian untuk jarak pendek di sekitar bandara memilih  menggunakan jalur darat. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.