Dark/Light Mode

Pembangunan Rampung, AP II Akan Uji Coba Heliport Tahap Pertama

Jumat, 12 April 2019 18:44 WIB
Director of Commercial & Business Development AP II Daan Achmad (kedua dari kiri) dan CEO Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja (kedua dari kanan) saat melihat heliport di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (12/4). (Foto : Humas AP II)
Director of Commercial & Business Development AP II Daan Achmad (kedua dari kiri) dan CEO Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja (kedua dari kanan) saat melihat heliport di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (12/4). (Foto : Humas AP II)

 Sebelumnya 
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menyambut positif rampungnya pembangunan tahap pertama heliport tersebut. Dengan rampungnya pembangunan tahap pertama itu, heliport komersial ini langsung bisa dioperasionalkan walau masih dalam tahap uji coba.
 
 “Kita sungguh mengapresiasi Whitesky karena telah menginisiasi membangun heliport komersial pertama Indonesia di Bandara Soetta yang dapat meningkatkan citra dan reputasi Bandara Soetta. Juga apresiasi yang sama saya sampaikan kepada AirNav," kata Awaluddin.
 
Sementera itu Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto menyatakan, keselamatan penerbangan merupakan prioritas AirNav Indonesia. “Termasuk juga dengan layanan helikopter dari dan ke bandara Soekarno-Hatta, semua harus sesuai standard dan prosedur keselamatan. Kami telah membuat SOP sehingga pelayanan helikopter tidak akan mengganggu lalu lintas penerbangan di bandara,” ujar Novie.
 
Keberadaan bandara khusus helikopter komersial ini tidak terlepas dari program konektivitas transportasi pemerintahan pada era Joko Widodo –Jusuf Kalla. Adapun gagasan yang diusung pemerintah melalui Kementerian Perhubungan adalah mengatur sistem multimoda transportasi. Multimoda ini dimaksudkan agar semua moda angkutan transportasi terkoneksi dan saling mendukung untuk transportasi yang lainnya.
 
Di Jakarta, misalnya, pelaksanaan multimoda tersebut disusun dalam Jakarta Airport Connection dengan beberapa terobosan. Pertama, sistem moda transportasi berbasis darat dengan menggunakan bus, taksi dan lain sebagainya. Kemudian, menggunakan moda transportasi berbasis rel yakni membuat kereta ke bandara.

Baca juga : Perangi Pencucian Uang, BI Gandeng Bank Thailand

Terobosan ketiga adalah dengan menggunakan moda transportasi udara lewat helikopter. Khusus soal helikopter ini walau tidak bisa langsung mendarat di bandara, akan tetapi bisa menghubungkan tempat-tempat yang sulit dijangkau baik di Jakarta maupun di Bandung.
 
Menanggapi hal itu, Denon mengapresiasi dukungan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN dan AirNav atas pembangunan bandara khusus helikopter itu. Apresiasi yang sama juga disampaikan Denon kepada Angkasa Pura II. "Sebagai operator dari layanan helikopter retail, kami berkomitmen untuk menjadikan helikopter sebagai bagian dari pengembangan moda transportasi perkotaan di Indonesia," pungkas Denon. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.