Dark/Light Mode

Walau Daya Beli Masyarakat Masih Loyo

Top, Kinerja BRI Salurkan Kredit UKM Tetap Moncer

Kamis, 27 Mei 2021 05:19 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto : Istimewa),
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto : Istimewa),

 Sebelumnya 
Perseroan juga mampu men­jaga kualitas kredit yang disa­lurkan dengan baik. Hal tersebut tercermin dari rasio kredit ber­masalah (Non Performing Loan/NPL) yang tercatat sebesar 3,16 persen pada akhir Maret 2021. Selain itu, BRI juga menyiapkan pencadangan (NPL Coverage) di kisaran 250,60 persen.

“Pencadangan yang ditetap­kan BRI dialokasikan dengan komposisi terbaik. Hingga akhir tahun ini, kami proyeksikan pencadangan tidak akan setinggi tahun sebelumnya. Seiring dengan kondisi ekonomi yang kian membaik,” ujar Sunarso.

Baca juga : Kinerja Kuartal I, BRI Salurkan Kredit Rp 914,19 T

BRI juga mencatat laba bersih konsolidasi Rp 6,86 triliun atau turun 16,7 persen dari Rp 8,17 triliun periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Pendapatan bunga bersih dan premi bank ini, sebetulnya masih tercatat tumbuh sebesar 9,87 persen yoy dari Rp 21,53 triliun menjadi Rp 23,65 triliun.

Hanya saja, BRI mencatatkan kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp 8,46 triliun atau membesar 29,2 persen yoy dari Rp 6,55 triliun kuartal per­tama 2020. Dari sisi aset BRI, juga tercatat tumbuh positif.

Baca juga : Polri Berlakukan Buka Tutup Gerbang Tol

“Meskipun anak usaha sya­riah (BRISyariah) kini sudah tidak dikonsolidasikan terhadap keuangan BRI, namun aset BRI masih tetap tumbuh sebesar sebesar 3,83 persen yoy men­jadi Rp 1.411,05 triliun di akhir kuartal I-2021,” katanya.

Sementara dari sisi liabilities, BRI mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp 1.049,32 triliun atau tumbuh 1,97 persen yoy. Tabungan tercatat tumbuh double digit sebesar 11,50 persen yoy men­jadi Rp 443,87 triliun di akhir kuartal I-2021.

Baca juga : Penuhi Gaya Hidup Masyarakat Modern, SCNP Luncurkan Pembersih Udara

“Peningkatan ini mengerek peningkatan dana murah (Current Accoun Saving Account/CASA) BRI, dari sebelumnya sebesar 55,90 persen di akhir Maret 2020 menjadi 58,91 persen di akhir Maret 2021,” imbuhnya.

Sementara itu, menyoal pe­nyesuaian tarif di ATM Link, di kesempatan yang sama, Direktur Konsumer BRI, Handayani menegaskan, pengenaan biaya hanya berlaku jika transaksi di­lakukan secara off us transaction atau transaksi beda bank. Jika dilakukan di bank yang sama, ia bilang, tetap tidak dikenakan biaya atau gratis.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.