Dark/Light Mode

Berdayakan Ekonomi, Pertamina RU VI Balongan Ajak Warga Budidayakan Cacing Afrika

Minggu, 28 April 2019 08:32 WIB
Budidaya cacing Afrika jenis ANC ini diharapkan mampu memberdayakan ekonomi warga Desa Sukaurip, Balongan, Indramayu, Jawa Barat. (Foto: Pertamina RU VI Balongan)
Budidaya cacing Afrika jenis ANC ini diharapkan mampu memberdayakan ekonomi warga Desa Sukaurip, Balongan, Indramayu, Jawa Barat. (Foto: Pertamina RU VI Balongan)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan, Indramayu, Jawa-Barat terus melakukan pembinaan kepada warga yang tinggal di sekitar Kilang Balongan, agar dapat mandiri secara ekonomi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Salah satu yang dilakukan dalam program yang dijalankan secara berkesinambungan itu adalah memberdayakan Kelompok Sujati di Desa Sukaurip, Balongan, Indramayu untuk membudidayakan cacing jenis ANC (African Night Crawler).  Bedanya dengan budidaya cacing yang lain, Pertamina RU VI Balongan mengajarkan warga memanfaatkan limbah baglog sisa budidaya jamur tiram, sebagai media semai cacing. 

Cacing ANC ini berasal dari dataran hangat benua Afrika, dan memiliki ukuran 2 kali lebih besar dari cacing tanah. Cacing ini biasa digunakan sebagai pakan ternak, obat tradisional, hingga bahan kosmetik.

Baca juga : Pedagang Pasar Heran, Harga Beras Kok Naik

Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina RU VI Balongan Eko Kristiawan mengatakan, salah satu tujuan penggunaan limbah baglog dalam budidaya cacing ini adalah agar sisa budi daya jamur tiram tidak mengotori lingkungan. Sehingga, konsep Program CSR Zero Waste Mushroom Applicated bisa terwujud.

"Melalui program budidaya cacing ini, kami juga mendidik warga agar tetap menjaga kebersihan lingkungan, serta memanfaatkan sarana yang ada jadi bisa mereduksi modal usaha", jelas Eko.

"Program ini merupakan bentuk kepedulian Pertamina terhadap warga, agar memiliki keterampilan, sehingga bisa dijadikan peluang usaha untuk meningkatkan perekonomian warga.," imbuhnya.

Baca juga : Dukung Ekonomi Nias, Pertamina Resmikan DPPU Binaka

Terkait hal ini, Ketua Kelompok Sujati Toto Miftahussalam, mengaku senang mendapat bantuan budidaya cacing melalui program CSR yang terus digulirkan RU VI. Toto mengaku optimis budidaya cacing ini bisa berkembang. 

"Kami senang sekali mendapat bantuan budidaya cacing dari Pertamina. Terutama, dengan penyediaan media semai. Apalagi, cacing jenis ANC ini juga memiliki tingkat pertumbuhan dan perkembangbiakan yang lebih cepat, dan dapat hidup di suhu hingga 32 derajat celcius," ungkap Toto.

Di pasaran, cacing jenis ANC dibandrol sekitar Rp 20.000-Rp 25.000 per kilogram.  [HES]

Baca juga : Menteri LHK Ajak Rakyat Tidak Golput Dan Basmi Hoaks


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.