Dark/Light Mode

Omongan Jokowi Terbukti

Ekonomi 7 Persen Mimpi Jadi Nyata

Jumat, 6 Agustus 2021 08:00 WIB
Ilustrasi, pertumbuhan ekonomi. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi, pertumbuhan ekonomi. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Sejak kuartal II tahun lalu, ekonomi mengalami kontraksi yang cukup dalam. Pada kuartal pertama 2020, ekonomi masih tumbuh positif 2,97 persen. Namun, di kuartal kedua, ekonomi anjlok hingga minus 5,32 persen. Di kuartal III, meskipun ada perbaikan, pertumbuhan ekonomi masih kontraksi di angka -3,45 persen. Dengan dua kali berturut-turut ekonomi tumbuh minus, Indonesia resmi dinyatakan masuk resesi. Begitupun di kuartal IV 2020, ekonomi minus 2,19 persen. Masuk di kuartal I 2021, perekonomian masih merah yaitu 0,74 persen.

Margo mengatakan, angka pertumbuhan tersebut merupakan pertumbuhan kuartalan yang tertinggi sejak kuartal IV 2004. “Saat itu, PDB Indonesia tumbuh sebesar 7,16 persen,” ungkapnya.

Komponen utama penopang pertumbuhan berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi yaitu sekitar 84,93 persen PDB. Kata dia, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,93 persen. Pertumbuhannya mencapai rata-rata pertumbuhan konsumsi rumah tangga seperti sebelum pandemi Corona. Meski demikian, dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi masih belum kembali ke jalur normal, seperti sebelum terjadinya pandemi.

Baca juga : Ekonomi Tumbuh 7 Persen, Ekonom: Jadi Kabar Baik Di Tengah Pandemi

Apa tanggapan Sri Mulyani? Menteri Keuangan ini tentu saja sumringah dengan rilis yang disampaikan BPS. Capain ini, kata dia, menunjukkan kebijakan memanfaatkan APBN sebagai instrumen countercyclical sudah tepat.

“Cerita kuartal II ini menggambarkan arah pemulihan ekonomi sudah benar dan strategi pemulihan ekonomi juga sudah benar dan sudah menghasilkan dampak atau hasilnya,” kata Sri Mulyani, saat menyampaikan konferensi pers, kemarin.

Eks Direktur Bank Dunia ini mengatakan, pertumbuhan ekonomi itu memperlihatkan pulihnya semua mesin pertumbuhan pembentuk PDB. Konsumsi rumah tangga, investasi, dan kinerja ekspor tumbuh menggembirakan.

Baca juga : Menpora Pastikan Jokowi Bakal Undang Kontingen Olimpiade Ke Istana

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tampaknya menahan untuk tak menujukkan kegembiraan berlebihan. Dia bilang, sudah jauh hari memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II di angka 7 persen. Prediksi itu didapat setelah melihat membaiknya investasi dan indeks keyakinan konsumen.

“Jadi sudah diperkirakan akan mencapai 7 persen,” kata Airlangga, kemarin.

Kalangan Istana juga menyambut baik laporan yang disampaikan BPS. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta menyampaikan, penyaluran bansos dan PEN berfungsi menjaga daya beli masyarakat dan membantu pelaku usaha melalui insentif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.