Dark/Light Mode

Peduli Lingkungan

Angkasa Pura I Bangun Sistem Pengelolaan Air Di Bandara Jenderal Ahmad Yani

Jumat, 6 Agustus 2021 20:43 WIB
Salah satu area yang akan dijadikan area ponding atau kolam di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. (Dok Angkasa Pura I)
Salah satu area yang akan dijadikan area ponding atau kolam di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. (Dok Angkasa Pura I)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura I (Persero) komitmen memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dalam setiap aspek operasionalnya. Salah satunya adalah dengan melakukan upaya konservasi sumber daya air di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Konservasi dilakukan melalui pembangunan sistem pengelolaan air atau water management system.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menjelaskan, sistem pengelolaan air Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan air yang efisien. Sehingga dapat meminimalkan dampak kerusakan terhadap lingkungan.

Baca juga : Hingga 23 Juli, Angkasa Pura I Vaksinasi 24 Ribu Penumpang Di 15 Bandara

Hal ini sesuai dengan konsep pembangunan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang mengusung konsep eco-airport dan floating airport.

Konsep eco-airport yang ramah lingkungan dan dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup. Salah satu komponen dan pemantauan lingkungan hidup terkait eco-airport yaitu pengelolaan air.

"Selain itu, kondisi terminal bandara yang dibangun di atas lahan lunak rawa dan sebagian besar berair ini (floating airport), memerlukan dibangunnya sistem pengelolaan air secara khusus," ujar Faik Fahmi.

Baca juga : Dukung PPKM Darurat, Ini Yang Dilakukan Pengelola Apartemen

Dijelaskan, sistem pengelolaan air ini dilakukan dengan menghubungkan beberapa lagoon atau ponding (kolam). Ini untuk menjaga tingkat ketinggian muka air payau sesuai debit yang dibutuhkan guna mendukung operasional bandara.

Sistem pengelolaan air ini juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan ekosistem area rawa sekitar bandara dan pelestarian lingkungan dengan penanaman pohon bakau atau mangrove untuk menjaga abrasi dan erosi.

Dikatakan, hingga 1 Agustus 2021, progress pembangunan sistem pengelolaan air Bandara ini mencapai 50,2 persen. Diharapkan, ketika pembangunan sistem pengelolaan air Bandara Jenderal Ahmad Yani ini selesai nantinya, selain penggunaan air yang lebih efisien, juga dapat menjaga ketinggian air di sekitar bandara.

Baca juga : PPKM Darurat, Angkasa Pura I Sesuaikan Jadwal Operasional Di 4 Bandara

"Sehingga tidak mengakibatkan banjir saat musin hujan dan tidak kering saat musim kemarau," ujar Faik Fahmi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.