Dark/Light Mode

Ekonom Apresiasi Membaiknya Pertumbuhan Ekonomi

Bahlil: Ini Potret, Ibarat Olimpiade Belum Final...

Sabtu, 7 Agustus 2021 05:20 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teguh Dartanto (kanan) saat dialog bertema Mengupas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2021, yang dipandu Staf Khusus Menteri Investasi, Tina Talisa, kemarin. (Foto : Istimewa).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teguh Dartanto (kanan) saat dialog bertema Mengupas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2021, yang dipandu Staf Khusus Menteri Investasi, Tina Talisa, kemarin. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Meski begitu, Bahlil tak me­mungkiri pertumbuhan ekonomi di triwulan III bisa terganggu oleh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Agar tidak terlalu buruk dan hasil akhirnya baik, Bahlil me­minta agar masyarakat bekerja sama dengan menaati protokol kesehatan dan melakukan vak­sinasi.

“Hampir di semua negara, pasti mencari format, strategi terbaik menghadapi pande­mi. Dengan konsep kesehatan dibarengi ekonomi, ayo kita kompak. Di triwulan III nanti, kita bisa jaga,” ajak Bahlil.

Baca juga : Industri Manufaktur Penyumbang Terbesar Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II

Bagaimana pandangan ekonom? Faisal Basri mengata­kan, recovery Indonesia sangat lambat. Jika dibandingkan tri­wulan II-2020, kecepatan recovery Indonesia hanya 14 persen. Singapura menjadi negara terce­pat, diikuti Uni Eropa, Filipina, AS dan China.

“Indonesia hanya lebih tinggi dari Vietnam. Ibarat Olimpiade, kita tidak layak dapat medali. Data Juli dan Agustus tergolong lambat. Berdasarkan Nikkei, Indonesia menempati 110 dari 120 negara,” ulas Faisal.

Meski soal recovery masih payah, Faisal menyanjung kinerja Bahlil terkait investasi. Peringkat Indonesia sebagai negara penerima investasi merangkak naik dari urutan 19 menjadi 17, selama masa kepemimpinan Bahlil.

Baca juga : Golkar: Pertumbuhan Ekonomi Capai Target, Indonesia Keluar Dari Resesi

“Ini patut diapresiasi karena hanya terjadi di segelintir negara di Asia Tenggara,” sanjung Faisal.

Bahkan, Faisal berharap Men­teri Investasi mengurus seluruh investasi di dalam negeri. “BKPM kan cuma ngurus 15 persen dari total investasi. Ini disadari nggak? Jadi sehebat-hebatnya Bahlil, sayang karena cuma ngurus 15 persen,” kata Faisal.

Sementara, Teguh Dartanto menganggap, hasil triwulan II-2021 merupakan kejutan dan menumbuhkan optimisme. Yang perlu diapresiasi adalah pertumbuhan investasi untuk jangka panjang.

Baca juga : Himbara: Pertumbuhan Ekonomi Jadi Pendorong Bisnis Keuangan

“Jujur, harus kita akui peker­jaan Menteri Investasi sangat berhasil. Misalnya investasi di industri pengolahan dan manu­faktur,” kata Teguh. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.