Dark/Light Mode

Bisa Hemat Biaya Energi Rp 4,3 Miliar, Ini Yang Dilakukan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Minggu, 8 Agustus 2021 19:36 WIB
Foto ilustrasi: Penggunaan lampu LED di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (lampu perimeter, approach light, lampu taxiway, penerangan terminal, dan lainnya) sebagai salah satu upaya pemakaian energi yang lebih efektif dan efisien.  (Dok. Angkasa Pura I)
Foto ilustrasi: Penggunaan lampu LED di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (lampu perimeter, approach light, lampu taxiway, penerangan terminal, dan lainnya) sebagai salah satu upaya pemakaian energi yang lebih efektif dan efisien. (Dok. Angkasa Pura I)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura I (Persero) menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Ini merupakan salah satu wujud komitmen Angkasa Pura I untuk dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup dalam melakukan operasi bisnisnya.

Tahapan penerapan Sistem Manajemen Energi ISO50001:2018 oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah dimulai sejak Februari 2021.

Baca juga : Digaji Rp 59 Miliar, Chiellini Diikat Juventus Sampai 2023

Ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of underdtansing) antara Angkasa Pura I dengan Direktorat Konservasi Energi - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) pada Oktober 2020.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menegaskan, Angkasa Pura I berkomitmen untuk dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup, di mana hal ini juga menjadi salah satu misi perusahaan.

Konservasi energi melalui penerapan sistem manajemen energi dan pemanfaatan energi terbarukan di bandara merupakan wujud dari implementasi misi perusahaan tersebut.

Baca juga : Anies Siapkan Rp 623 Miliar Untuk Bansos Tunai PPKM Darurat

"Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara pionir di Angkasa Pura I yang telah menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018. Dan diharapkan bandara kelolaan lainnya juga dapat menerapkannya," ujar Faik Fahmi.

Dijelaskan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dipilih menjadi bandara Angkasa Pura I pertama yang menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 karena bandara ini merupakan salah satu bandara dengan aktivitas tersibuk.

Meningkatnya operasional bandara berdampak pada peningkatan konsumsi energi, baik penggunaan energi listrik maupun energi bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga : Perusahaan Kemasan China Bangun Pabrik Di Kawasan Industri Kendal 

Dengan menerapkan sistem manajemen energi ini, bandara dapat melakukan penghematan atau efisiensi energi yang dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

Penerapan manajemen energi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali hingga Desember 2021 ini berpotensi menghasilkan penghematan energi sebesar 3.627.686 Kwh atau setara dengan Rp. 4.309.691.285,-.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.