Dark/Light Mode

Mudik Jalur Darat Masih Jadi Favorit

Rabu, 8 Mei 2019 12:40 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil pada Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2019 Bidang Lalu Lintas Darat di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Selasa (7/5/2019).(Foto : Dok Humas Pemprov Jabar)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil pada Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2019 Bidang Lalu Lintas Darat di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Selasa (7/5/2019).(Foto : Dok Humas Pemprov Jabar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat yang ingin pulang kampung melalui jalur darat harus pandai mengatur waktu mudik agar tidak terjebak kemacetan. Sebab, jalur darat diproyeksi akan menjadi favorit pemudik. 

“Dari hasil survei yang kami lakukan, pemudik masih menjadikan jalan tol sebagai jalan favorit sehingga kemungkinan di jalur darat terjadi kepadatan sangat besar,” ungkap Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Angkutan Lebaran 2019 di tingkat Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, kemarin. 

Untuk mengantisipasi kemacetan, lanjut Budi, pihaknya akan mematangkan sejumlah rekayasa lalu lintas. 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, Jawa Barat akan menjadi salah satu titik fokus yang akan menjadi perhatian pemerintah dalam melayani arus mudik. Karena Jawa Barat merupakan lintasan mudik utama. 

Baca juga : Mendikbud: Jangan Unggah Soal UN di Internet

Menurutnya, pihaknya bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri sudah membahas penerapan rekayasa maksimal, terutama dari arah Jakarta menuju Tol Cikampek. 

“Setelah melalui kajian pemilihan, one way atau satu arah lebih efektif dibanding ganjil genap plat nomor. Kira-kira dari KM (kilometer) 29 dari 189 KM untuk arus mudik. Itu dari Cikarang Utama sampai Brebes. Sementara, arus baliknya KM 189 KM 29,” papar BKS, sapaan akrab Budi Karya. 

BKS menuturkan, penerapan satu arah sebenarnya sudah dilakukan pada mudik 2018. Tetapi ketika itu sifatnya masih situasional, tergantung kondisi jalan. Tetapi tahun ini akan diterapkan pada jadwal arus mudik. 

Mantan Dirut PT Angkasa Pura ll ini berharap, dengan adanya satu arah, maka kecepatan mobil bisa bertambah dan tidak ada antrean serta kemacetan panjang. “Kakorlantas nanti yang akan menjadi komando untuk mengatur kelancaran lalu lintas saat arus mudik dan balik,” tuturnya. 

Baca juga : Selandia Baru Masih Dihantui Tragedi Masjid Christchurch

BKS meminta, rencana penerapan satu arah bisa segera disosialisasikan. Sehingga Dinas Perhubungan (Dishub) di wilayah Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon juga diminta untuk memberdayakan jalur non tol. 

“Kalau ada pasar tumpah, dari sekarang sudah dikelola dengan baik. Tol sudah satu arah, untuk sebaliknya ke arah Jakarta menggunakan jalur Pantura,” pintanya. 

Dalam rapat ini, hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial dan pihak terkait lainnya. 

Periksa Kolong Bus 

Baca juga : Persebaya Menang, Wasit Jadi Korban

Selain Rakor angkutan mudik, Menhub melakukan sidak ke Terminal Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat. i terminal ini, BKS melakukan uji kelaikan di beberapa bus. 

Menhub sempat masuk ke kolong bus mengecek mesin kendaraan. Sempat terjadi insiden kecil. BKS kesulitan keluar dari kolong bus, sehingga kemeja putih yang dikenakannya kotor. Selain itu, BKS juga melakukan pengecekan terhadap surat-surat kendaraan dan menyapa para penumpang bus. 

Dia menuturkan, dirinya mengecek bus karena moda transportasi ini masih menjadi kendaraan favorit pemudik sehingga harus dijamin keamanannya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.