Dark/Light Mode

Guru Besar Teknik Elektro UI : PLTS Atap Bisa Ancam Sistem Kelistrikan

Sabtu, 14 Agustus 2021 12:35 WIB
Ilustrasi PLTA Atap. (Ist)
Ilustrasi PLTA Atap. (Ist)

 Sebelumnya 
Dikatakan, Di Indonesia itu ada 22 sistem, masing-masing sistem harus ada dibuat grid operasi.

Karena itu kata dia, harus dihitung berapa persen yang intermiten masuk dalam sistem agar memenuhi operasi yang handal, kualitas bagus dan mutu baik.

Baca juga : Jajaki Peluang Kerja Sama Antar Kepolisian

“Jadi tidak bisa pokoknya EBT sebanyak-banyaknya,” tegas Iwa yang menamatkan sarjana teknik elektro bidan studi tenaga listrik di FT UI pada 1987.

Menurut dia, seolah-olah mau sebanyak-banyaknya dan didukung kemudahan dalam membeli panel listrik, namun tidak melihat dampaknya, yakni biaya pokok produksi PLN.

Baca juga : Guru Besar FKM UI: Tak Masalah PPKM Ganti Nama, Esensinya Sama

Bayangkan kata Iwa, jika di suatu komplek perumahan, 50 persen menggunakan rooftop tanpa baterai. Sementara PLN untuk menaruh gardu distribusi menghitung BPP.

“Berapa investasinya dan berapa harapan KWh yang dijual? Lalu 50 persen tadi memakai PLTS rooftop, energinya diambil. BPP-nya kan mahal, lebih parah dipaksa beli. Ini apa yang terjadi,” kata Iwa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.