Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Dia meyakini, kredibilitas Indonesia di mata asing masih akan terjaga tahun ini karena rendahnya defisit secara nominal.
“Risikonya kami melihat malah lebih rendah. Kenapa? Karena secara nominal kebutuhan pembiayaan itu lebih rendah tadinya Rp 1.006,4 triliun. Ini sesuatu yang lumrah dan kami lihat ini sesuatu positif karena risiko fiskalnya rendah,” pungkas Febrio.
Baca juga : Pemerintah Catat Ada 3.781 Pelanggan Pengguna PLTS Atap
Febrio juga memaparkan jika grafik tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia terus menurun sejak awal 2021. Penurunan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia itu terjadi saat pertumbuhan ekonomi nasional masih minus 0,7 persen secara yoy pada Februari 2021.
“Di kuartal pertama 2021 pertumbuhan ekonomi kita secara year-on-year masih minus 0,7 persen. Akan tetapi tingkat pengangguran terbuka itu sudah turun 0,81 percentage poin,” terang Febrio.
Baca juga : Pemahaman Daerah Soal UU Cipta Kerja Masih Rendah
Ia menegaskan, angka pengangguran yang terus mengecil ini jadi pertanda bahwa ekonomi Indonesia tidak hanya pulih dari aspek low base saja, tapi juga berhasil menyerap tenaga kerja.
“Pemulihan ekonomi itu paling tidak sampai Februari 2021 sudah menciptakan 2,6 juta lapangan pekerjaan baru,” ujar dia.
Baca juga : Pemerintah Kudu Perluas Tax Base Dan Tax Ratio
Dengan adanya 2,6 juta lapangan kerja baru, Febrio menghitung, tingkat pengangguran berhasil dipangkas hingga mencapai 1,02 juta orang.
Dari berbagai indikator tersebut, dia memastikan Indonesia masuk dalam jajaran negara yang pemulihan ekonominya sudah lebih baik dibandingkan sebelum pandemi. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya