Dark/Light Mode

Fokus Atasi Covid-19, Pagu Anggaran PEN Tak Perlu Ditambah

Sabtu, 21 Agustus 2021 19:01 WIB
Ilustrasi. Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). ()ist
Ilustrasi. Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). ()ist

 Sebelumnya 
Penyaluran penempatan dana PEN terbesar menunjukkan bahwa mayoritas responden dapat bertahan dan tidak mengalami penurunan omzet. Sebanyak 29 persen responden menyatakan omzetnya naik.

Dan, 26 persen responden mengalami peningkatan keuntungan. Sementara, survei BPUM (Banpres Produktif Usaha Mikro) PNM (Permodalan Nasional Madani) ­- TN2PK (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) kepada 9.852 responden di seluruh provinsi Indonesia, menyatakan bahwa 98,9 persen responden menggunakan dana PEN untuk keperluan usaha dengan rata-­rata sebesar Rp 1,7 juta.

Baca juga : Rapat Bareng DPRD, Pemkab Klungkung Sisir Anggaran Tak Perlu

Dana tersebut dimanfaatkan untuk bahan baku, membayar atau menyewa alat produksi, dan untuk membayar utang usaha dan pekerja.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menetapkan anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional pada 2022 adalah sebesar Rp 321 triliun atau lebih rendah dibandingkan tahun ini yang mencapai Rp 744,45 triliun.

Baca juga : Kegiatan Bakal Dibuka Perlahan

Meski turun, Sri Mulyani memastikan anggaran PEN 2022 sebesar Rp 321 triliun akan bersifat fleksibel, karena Pemerintah dapat melakukan realokasi dan refocusing jika terjadi peningkatan kasus Covid-19.

"Ini sifatnya memang selalu indikatif karena kalau kita sajikan adalah yang betul-betul untuk PEN, plus PEN dari belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) yang ditandai sebagai bagian dari pemulihan ekonomi,” katanya.

Baca juga : Anis Matta: Pandemi Covid-19 `Membajak` Mimpi Anak Muda

Menkeu menegaskan, anggaran PEN 2022 tetap akan paling banyak mengalir pada klaster kesehatan dan perlindungan sosial. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.