Dark/Light Mode

Tawarkan Produk Syariah, Danamon & Adira Perluas Bisnis

Senin, 13 Mei 2019 11:56 WIB
Bank Danamon
Bank Danamon

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Danamon Indonesia Tbk melaunching produk Pembiayaan Pemilikan Rumah Syariah iB dengan Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ). Produk pembiayaan ini dengan skema kerja sama modal untuk pembelian properti. Danamon perluas bisnis.

Direktur Syariah Bank Danamon Herry Hykmanto mengatakan, terus berinovasi dalam menghadirkan produk keuangan berbasis syariah yang dapat membantu perencanaan keuangan masyarakat. Dengan akad MMQ ini, pendapatan atas kerja sama tersebut dibagi hasilkan kepada nasabah dan digunakan untuk membeli porsi modal bank secara bertahap sesuai jangka waktu.

Menurutnya, pembiayaan Pemilikan Rumah Syariah iB Akad MMQ ini dapat digunakan baik untuk pembelian rumah/apartemen baru, second, indent atau refinancing. “Diakhir masa pembiayaan, porsi modal nasabah menjadi 100 persen sehingga properti menjadi milik nasabah sepenuhnya,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Kumpulkan Sampah Plastik, Panasonic Peduli Lingkungan

Terpisah, Direktur Keuangan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) I Dewa Made Susila mengakui, pihaknya turut meningkatkan pangsa pasar syariah dengan menghadirkan produk paket perjalanan umrah yakni produk dengan pembiayaan berdasarkan prinsip murabahah (jual beli).

“Kami meluncurkan produk baru pembiayaan perjalanan umrah berbasih syariah. Sama seperti tahun lalu, tapi kali ini berbeda karena bisa menyicil tapi tidak perlu jaminan. Tahap awal, targetnya 600 nasabah umrah yang berasal dari karyawan perusahaan," jelasnya.

Diakuinya, berangkat umrah dengan cara menyicil cukup kontroversial. Sehingga sebelum peluncuran produk, pihaknya mencari banyak masukan terutama dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).

Baca juga : UU Penanaman Modal Perlu Segera Direvisi

"Produk ini telah mendapat opini baik dan izin peluncuran. Kami menerapkan uang muka 10 persen atau diangsur mulai dari Rp 800 ribu per bulan dengan prinsip akad Murabahah dan memberikan imbal hasil kompetitif," akunya.

Ia menuturkan, melihat mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim yang tentunya menginginkan adanya produk dan pembiayaan berbasis syariah. Bahkan, untuk mendukung penyaluran pembiayaan perusahaan juga telah membuka 25 cabang syariah untuk menggaet masyarakat.

Namun, penyaluran pembiayaan syariah Adira Finance sejauh ini masih stagnan seperti tahun lalu yakni hanya berkontribusi sebesar 12 persen dari total keseluruhan pembiayaan. "Pertumbuhannya sih signifikan, penyaluran sampai April 2019 sudah Rp 631 miliar, naik 95 persen dari periode sama tahun sebelumnya hanya Rp 325 miliar. Tapi kenapa demand-nya 12 persen?, berarti mungkin pruduk kita belum bagus. Mungkin perlu edukasi lebih banyak," bebernya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.