Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jaga Keseimbangan Neraca Keuangan Perusahaan

Lihat Momentum, BUMN Ogah Buru-buru Lego Tol

Sabtu, 11 September 2021 06:40 WIB
Tol Manado-Bitung (Foto: Dok. Jasa Marga)
Tol Manado-Bitung (Foto: Dok. Jasa Marga)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Infrastruktur seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, tengah mendekati sejumlah investor untuk ruas tol yang bakal didivestasikan tahun depan.

Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan, perseroan berencana melakukan divestasi atau penjualan saham pada be­berapa ruas tol yang dimiliki.

Tujuannya, untuk menjaga keseimbangan neraca keuangan perusahaan dengan mengurangi porsi utang (deleveraging).

Baca juga : Wamen BUMN Apresiasi Transformasi PLN

“Divestasi bagian dari wacana untuk deleveraging kami pu­nya balance sheet. Kan selama ini, Jasa Marga membangunnya pakai utang. Padahal, idealnya bangun tol itu 70-30,” beber Eka dalam acara Public Expose Live 2021, Rabu (8/9).

Eka menjelaskan, alasan pem­bangunan seluruh proyek jalan tol menggunakan utang karena lebih mudah dari sisi cost of capital, dibandingkan menggu­nakan modal sendiri. Karena itu, mereka tengah memilih ruas tol yang akan dijual. Namun, perseroan tetap akan menjaga kepemilikan saham mayoritas.

“Secara prinsip, kami ingin main­tenance majority, yaitu 51 persen. Kami akan mengoptimalkan ruas-ruas (jalan tol) di mana Jasa Marga memiliki porsi saham yang masih cukup besar, ada di beberapa anak perusahaan,” terangnya.

Baca juga : Membaca Membentuk Bangsa

Eka juga memastikan, meski harus menjaga keseimbangan neraca keuangan, pihaknya tidak akan terburu-buru melego ruas tol yang dimiliki. Artinya, pe­rusahaan tetap ingin untung saat melakukan divestasi ruas tol.

“Ini kan kayak jualan rumah. Kalau jualannya buru-buru, ya harganya nggak optimal. Jadi, kami lihat momentumnya. Kare­na pada prinsipnya tidak hanya target deleveraging. Tapi juga target profitabilitas yang dike­jar,” ungkap Eka.

Ditanya ruas tol mana saja yang akan didivestasikan, Eka enggan membocorkan. Sebagaimana diketahui, seluruh ruas tol milik Jasa Marga sudah beroperasi, sehingga berpotensi dilego.

Baca juga : Catat Kekurangan, KPK Beri Masukan Perbaikan Penyaluran Bantuan UMKM

“Nanti, tergantung ekspektasi dari investor dan kebutuhan kami terkait modal,” ujar Eka.

Di kesempatan yang sama, Investor Relations Department Head Jasa Marga Milka Theo­dora mengaku, pandemi Co­vid-19 berdampak terhadap bisnis perseroan.

Secara keseluruhan, pendapatan usaha tahun 2020 mengalami penurunan 12,7 persen dibandingkan 2019.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.